Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

(6) Ramadan Tak Biasa, Meningkatkan Iqra dan Membaca

29 April 2020   00:11 Diperbarui: 29 April 2020   00:12 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: doc.Supartono JW

Tes PISA merupakan pengujian anak-anak sekolah berusia 15 tahun di berbagai negara. Saat tahun 2018, ada total 79 negara yang berpartisipasi, bertambah tujuh negara dari tes 2015. Totalnya ada 600 ribu murid sekolah yang berpartisipasi dari seluruh dunia.

Berdasarkan laporan PISA yang baru rilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara. Malahan tiga skor itu kompak menurun dari tes PISA 2015. Kala itu, skor membaca Indonesia ada di peringkat 65, skor sains peringkat 64, dan skor matematika peringkat 66. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada paling bawah bersama Filipina yang mendapat peringkat terakhir dalam membaca dan skor sebelum terakhir di dua bidang lain. 

Selanjutanya fakta dalam kehidupan nyata untuk semua golongan kelompok umur, khususnya yang dapat kita serap dari perilaku masyarakat dalam media sosial, sangat sering berbagi berbagai bentuk informasi, namun hanya sekadar meneruskan dan menyebarkan, tanpa "membaca" dengan cerdas apa yang termaktub dalam informasi. 

Ironisnya, banyak sekali individu yang asal sebar dan berbagi infomasi tanpa membandingan atau mengecek kebenaran informasi tersebut, padahal setelah di cek ulang, informasi terkait tidak benar atau hoaks. Ada juga kisruh dan perseteruan akibat dari gagal paham terhadap suatu informasi atau berita, karena tidak membaca dengan benar, bahkan hingga sampai melahirkan pembunuhan. Miris. 

Bila Iqro' sebagai firman Allah pertama ini di kaitkan dengan keterampilan membaca pada umumnya, maka seharusnya di luar membaca Al-Quran, dalam kehidupan nyata, setiap umat manusia juga wajib menguasai keterampilan membaca dalam empat tahap seperti yang Allah anjurkan dalam membaca Al-Quran, yaitu bagaimana cara membaca yang baik dan benar, bagaimana cara mendalami bacaan, bagaimana menghayati dan menafsirkan bacaan, serta bagaimana menyingkap tabir dari suatu bacaan. 

Bila hingga saat ini, peta kemampuan membaca masyarakat kita seperti yang sudah saya ulas di atas, lalu kira-kira bagaimana peta Iqra' masyarakat muslim Indonesia dalam perintah bacalah/membaca Al-Quran dengan baik dan benar, mendalami, menghayati dan menafsirkan, serta bagaimana menyingkap tabir-Nya? 

Jawabnya, masing-masing dari setiap individu dan para orangtua tentu dapat menjawabnya. Untuk itu, dalam badah Ramadan yang tak biasa ini, saat kita semua dianjurkan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah adalah momentum yang tepat, untuk kita memperbaiki keterampilan dan kemampuan membaca yang benar. 

Menjadi manusia yang terampil dalam literasi, sehingga bangsa ini tidak terus terpuruk. Lebih utama lagi, bagi umat muslim, inilah kesempatan untuk semakin dapat belajar dan belajar lagi, mengamalkan serta mempraktikan empat makna Iqra'. 

Saya lansir dari nu.or.id (1/6/2018) Imam Abu Hanifah R.A mampu mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 6000 kali dalam hidupnya. Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan Ramadan sebanyak 60 kali. Dan Imam Qatadah biasanya mengkhatamkan Al-Qur'an dalam tujuh hari. 

Namun jika datang bulan Ramadan ia mengkhatamkannya setiap tiga hari. Ketika datang sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, ia mengkhatamkan setiap malam. Bagaimana dengan saya? 

Semoga kita semua akan semakin terbuka mata dan hati, bahwa iqra' dan membaca merupakan syarat pertama dan utama bagi keberhasilan manusia. Sebab, Iqra' menjadi tuntunan pertama yang diberikan oleh Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun