Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Daun Berguguran di Tanah Basah

23 Mei 2021   16:32 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:01 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu per satu daun berguguran. foto: wallpaperbetter

"Tolong jaga si bungsu. Dia cantik dan lucu. Dia sangat dekat dengan kamu," tutyr Nita sebelum menghembuskan napas terakhir.

Tejo tak percaya Nita telah tiada. Dia menangis terisak-isak. Air matanya terus membasahi bumi. Sulit melupakan istri yang dicintainya. Dia bahkan seraya menyalahkan takdir. "Tuhan kenapa terlalu cepat Kau renggut kebahagianku," umpat Tejo.

Tejo bertahan sepuluh tahun membesarkan ketiga anaknya. Kini dia telah beristri yang jauh lebih muda. Tapi Tejo belum bisa melupakan pesan Nita. Dia takut daun-daun berguguran di tanah yang basah. Tejo tak mau kehilangan orang-orang yang dicintanya.*

Suryansyah
Warga Depok Paling Pinggir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun