Mohon tunggu...
suryansyah
suryansyah Mohon Tunggu... Editor - siwo pusat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

warga depok paling pinggir, suka menulis apa saja, yang penting bisa bermanfaat untuk orang banyak. Email: suryansyah_sur@yahoo.com, siwopusat2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Daun Berguguran di Tanah Basah

23 Mei 2021   16:32 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:01 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu per satu daun berguguran. foto: wallpaperbetter

Pertama ibu mertuanya. Setahun kemudian, istrinya. Terakhir ibu kandungnya. Allah lebih sayang kepada tiga wanita yang menghiasi warna kehidupan Tejo. Wanita yang berpengaruh dalam hidupnya.

Tejo sangat dekat dengan Emak, panggilan ibu mertuanya. Emak tempat berlindung Tejo ketika ribut dengan istrinya. Termasuk saat istrinya mendesak Tejo untuk gugurkan kandungan sebelum lahiran anak ketiganya.

"Itu rezeki dari Allah jangan disia-siakan. Mestinya kamu bersyukur masih bisa mengandung. Banyak orang yang berkeluarga belum dikasi hamil, ampe berobat kesana kesini. Jangan kamu paksa Tejo untuk gugurkan kandungan itu, dosa...," Emak mengomeli istri Tejo yang saat itu diam-diam mengandung jalan 2 bulan.

"Iya Mak...tapi saya takut ..kata orang lahiran anak ketiga itu lebih sakit dibanding sebelumnya," jawab Nita, istri Tejo yang menghembuskan napas terakhir 9 tahun silam.

Tejo dan nita akhirnya membatalkan niatnya. Mereka pasrah menerima keadaan. Dokter pun membesarkan hati nita.

"Tidak benar lahiran anak ketiga lebih sakit dari sebelumnya. Justru bisa jadi pengalaman karena sudah pernah melahirkan," kata dokter kandungan saat kontrol ke rumah sakit.

Tangan Tejo habis tercabik-cabik saat Nita melahirkan anak ketiganya. Tejo tak berdaya. Dia mencoba merasakan apa yang dirasakan istrinya. Beruntung istri dan anaknya selamat. Tejo senang bukan kepalang.

Bayi mungil itu sangat lucu dan cantik. Rambutnya tampak ikal seperti Tejo. Tapi banyak yang bilang momongan ketiganya itu duplikat Nita. Nita pun senang meski sempat halu.

Namun kesenangan itu hanya bertahan tiga minggu. Nita berhenti memberikan ASI. Dia divonis dokter mengalami pembengkakan jantung. Nita menginap di rumah sakit selama sebulan.

Selepas pulang, dia pun harus bed rest. Tak bisa berbuat banyak. Rasa nyesak di dadanya sering datang setiap saat. Tapi Nita takut kembali ke rumah sakit. Dia mencoba bertahan demi si bungsu yang lucu. Berbagai pengobatan alternatif dipilihnya. Tejo selalu memenuhi permintaannya kemana pun Nita berobat alternatif.

Sebidang tanah, mobil, dan uang tabungan rela dikuras demi kesembuhan Nita. Tapi tak ada satu pun yang cocok. Tejo hanya bisa pasrah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun