Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pengemis Yahudi Buta di Pojok Pasar

7 Desember 2023   05:48 Diperbarui: 7 Desember 2023   11:00 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Betapa demikian mulia dan luar biasanya akhlak Nabi Muhammad SAW. Gus Iqdam berdoa agar semoga semua yang hadir kelak diakui oleh Rasulullah sebagai umatnya. Sebuah ajakan untuk merenung diungkapkannya. Introspeksi diri mengenai keberadaan kita di muka bumi ini. Apa yang sudah bisa kita lakukan? Jasa apa yang sudah kita berikan? Dalam hal beribadah belum kita ini pun sesungguhnya jauh dari kata rajin. Bahkan kita ini masih berani kepada orang tua setiap hari, belum bisa membahagiakan orang tua, masih emosian, merasa benar, sedikit-sedikit membuat keributan, sedikit-sedikit membuat adu jotos, sedikit-sedikit membantai orang lain.

 

"Masya Allah. Luar biasa. Mugo-mugo awake dhewe kabeh iki diakoni umate Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Lha awake dhewe ki iso opo awake dhewe iki, awake dhewe ning ndonya iki? Jasa opo awake dhewe ning ndonya iki? Iyo po ra? Ngibadah ora patek. Maneni wong tuwo mben ndino, urung mbahagyakne wong tuwo mben ndino. Lha tapi awake dhewe emosinan. Merasa benar. Thithik-thithik geger. Thithik-thithik jotosan. Thithik-thithik mbantai uwong. Sudahlah. Kembali ke akhlak Rasulullah SAW. Paham to crito kulo niki?"

Sebagai penutup dari kisah tersebut, dipanjatkannya sebuah doa  dan pengharapan.


"Ya Allah, mugo-mugo atine dhewe sing atos, termasuk ati kulo niki, dilembutkan. Kita mengaku sebagi umat Kanjeng Nabi namun akhlak kita masih seperti ini. Wis mugo-mugo sampeyan tambah sabar."

Riwayat yang dikisahkan tentang pengemis buta yang selalu disuapi oleh Rasulullah tersebut di atas merupakan gambaran sebuah sifat mulia Rasulullah yaitu 'memberi kemanfaatan kepada orang yang telah berbuat buruk kepada dirinya'.

***

Kisah tersebut disampaikan karena memang pada Rutinan Malam Selasa 4 Desember 2023 itu, secara runtut tiba saatnya pada pembahasan tentang Al Hilmu (al hilm), setelah sebelumnya pekan lalu membahas tentang muru'ah dan pembahasan selanjutnya adalah tentang asakho'u atau babagan loman (kedermawanan) di pekan depan.

Al hilm, adalah sifat yang mendorong seseorang untuk meninggalkan membalas (berusaha untuk tidak membalas) seseorang yang telah membuatnya marah padahal orang itu mampu melakukan pembalasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun