Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pengemis Yahudi Buta di Pojok Pasar

7 Desember 2023   05:48 Diperbarui: 7 Desember 2023   11:00 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tangkapan layar pada Youtube Hasbi AshAshiddiqy

Malam itu, Senin, 4 Desember 2023, sudah pukul sebelas malam. Sekitar 170 ribu orang hadir di desa Kasreman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Di 'dunia yang berbeda', 250 ribu orang hadir secara online di live streaming kanal Youtube Gus Iqdam Official yang menyiarkan secara langsung pengajian rutin setiap Senin malam. 

Di panggung sisi pojok kiri, tampak seorang wanita berkerudung hitam yang tidak asing wajahnya. Ia mengenakan kaos lengan panjang bertuliskan "Garanganwati Dekengane Pusat". 

Dia adalah pelaku seni Indonesia yang serba bisa. Anak ke-5 dari 7 bersaudara anak pasangan Hadinarko dan Kasmiyati. Ia adalah satu diantara 5 anak pasangan tersebut yang diberi nama oleh Mbah Modin di tanah kelahirannya di desa Banyutowo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Empat nama berawalan 'So' itu adalah Solihati, Solikin, Sofi'ah, dan Sobi'atun. Sedangkan dua adik perempuan terakhirnya yakni: Nur Lailatin dan Sinta Fitriani, tidak lagi berawalan 'So', sebab Mbah Modin Sang Pemberi Nama, sudah wafat saat keduanya lahir. Ya, dia, Si Anak Kelima itu adalah Soimah Pancawati.

Mak'e Soimah (begitu ia biasa disapa banyak kalangan) dan Abah Kirun datang dari Bantul bersama rombongan menghadiri pengajian rutin di Markas Sabilu Taubah, Blitar, yang diasuh oleh pendakwah muda berusia 30 tahun Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam).

Pengajian Rutinan Malam Selasa itu dihadiri masyarakat yang tidak saja berasal dari lingkungan sekitar dan dalam kota Blitar saja, melainkan juga dihadiri oleh para pendatang dari luar kota. Diantara jamaah luar kota itu juga ada yang berasal dari Segoroyoso, Plered, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (+ 246 km di sisi Barat dari Sabilu Taubah); Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (+ 225 km di sisi Barat dari Sabilu Taubah); Lumajang (+ 167 km di sisi Timur dari Sabilu Taubah); Batam (+ 1.910 km di sisi Barat Laut dari Sabilu Taubah). 

Tak bisa dipungkiri, kedatangan Mak'e Soimah, artis berskala nasional yang memiliki pengikut sebanyak 16,2 juta di akun instagramnya @showimah, menjadi faktor penambah kehadiran jamaah pada acara rutin kajian kitab klasik di Sabitlu Taubah malam itu. Disamping memang kecintaan para jamaah kepada sosok Muhammad Iqdam Kholid itu sendiri (IG: iqdammuhammad_, 876 ribu followers). Senin malam itu jamaah offline Sabilu Taubah membludak hingga ke jalan besar.

***

Pada kajian kitab klasik Rutinan Malam Selasa itu, Gus Iqdam  mengangkat sebuah riwayat Nabi Muhammad Rasulullah SAW, tentang kisah seorang pengemis buta di pojok pasar. Kisah itu disampaikannya dalam bahasa Jawa dengan format dialog yang menambah ketertarikan jamaah untuk menyimak.

"Pada suatu ketika Sahabat Abu Bakar ... Sahabat Abu Bakar niku yo sahabate Kanjeng Nabi, yo morotuwane Kanjeng Nabi, kerono Sahabat Abu Bakar memiliki anak yang namanya Siti Aisyah yang dinikah kalih Kanjeng Nabi. Suatu ketika niki wau Kanjeng Nabi seda. Cerito niki luar biasa. Sahabat Abu Bakar niki wau tangklet kalih putrine saksampunipun Kanjeng Nabi seda. Tangklet e pripun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun