Baiklah
biarkan aku berjalan menjauh
ke Galuh
dimana seribu pohon Jati
menjulang tinggi
bunganya bermekaran putih
hirau pada duniaku yang rubuh
dan jatuh
pesawatku mendarat di lapangan terbang
Wiriadinata
Tasikmalaya
kutuju sebuah desa: Jalatrang
ia ada sejak 1801
desa yang membawa ke jalan terang
500 - Â 600 mdpl
di lereng gunung Sawal
Baiklah
biarkan aku menuruti langkah
menuju kubah
jalinan rimbun daun-daun bambu
Aur dari segala arah
bagai sayap induk ayam lindungi anak-anaknya
air mataku kusangka takkan terhenti
nyatanya ia berganti menjadi takjubÂ
melihat mata air terus mengalir
kupantik api pada sekerucut dupa
ujungnya menyala merah
Papatong Jarum hitam terbang rendah
mengelilingiku ramah
agaknya ia tahu: hatiku patah
hatur nuhun pisan,
Mata Air Cibungbang
hening teduh
jernih bersih
hatiku terbasuh
jiwaku terasuh
Baiklah
biarkan kini aku rebah
hammock hijau stabilo terbentang di antara dua pokok pohon
kutatap langit di Jati Sewu
ditingkahi bunyi-bunyi Karinding
musik pembawa pesan rahasia ti baheula
yun, ayun, ayun!
terayun-ayun aku bagai di buaian
yun, ayun, ayun!
matahari telah lingsir ke Barat-Selatan
yun, ayun, ayun!
tak bosan ku menatap langit
sekelompok pokok Jati
merubungku
menghibur dengan ribuan daun yang melambai-lambai
sajikan tarian alam
lembut mengalun
sigrak menghentak
lembar-lembar daun kering jatuh
bisikkan bermacam pupuh
segala sisindiran
segala kidung
tentang Pasundan
tentang Wiwitan
kisah Bujangga Manik berkelebatan
menguatkan azamku:
nyukcruk galur nu kapungkur
mapay laratan anu baheula
nitih wanci nu kamari
ninggang mangsa nu sampurna
sebutir Dawegan
menunggu
di meja kayu
engkau pasti kukenang dengan manis
Parung Mulya, 4 Januari 2020
Catatan penulis:
nyukcruk galur nu kapungkur
mapay laratan anu baheula
nitih wanci nu kamari
ninggang mangsa nu sampurna
arti: menelusuri jejak masa lalu; menyusuri tapak yang dulu-dulu; meniti waktu yang lampau, sudah tiba saatnya yang tepat.Â
Atau bisa juga diartikan demikian: melacak wasilah yang terdahulu (bahasa digunakan dari yang muda ke yang tua); mengikuti jejak yang terdahulu (bahasa digunakan kepada sesama usia); sampai kepada waktu yang kemarin; pada saat yang tepat di musim yang sempurna.