air mataku kusangka takkan terhenti
nyatanya ia berganti menjadi takjubÂ
melihat mata air terus mengalir
kupantik api pada sekerucut dupa
ujungnya menyala merah
Papatong Jarum hitam terbang rendah
mengelilingiku ramah
agaknya ia tahu: hatiku patah
hatur nuhun pisan,
Mata Air Cibungbang
hening teduh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!