Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Purnama Kapat di Jakarta

15 Oktober 2019   01:43 Diperbarui: 16 Oktober 2019   17:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumara tertawa. 

"Yaahh paling enggak, obrolan kita bisa jadi gantinya meditasi atau tafakur untuk mulai belajar mengenal diri kita sendiri sih. Moga-moga dengan mandi cahaya bulan di teras Filkop gini, kita bisa mulai belajar melembutkan karakter. Kan sifat bulan itu lembut. Jadi kita nantinya bisa memberikan kesejukan bagi makhluk lain. Paling enggak, tanaman yang kita tanam. Jangan cuman seneng lihat pas dia berbunga aja. Tanaman juga perlu disiram, dan diberi kasih sayang ....."

Galuh buru-buru meneguk air putih penawar kopi yang sedari tadi masih utuh. Menghilangkan rasa haus yang tiba-tiba muncul karena sindiran sahabatnya.

"Yaaaahhh... aku kena sindir lagi dehh.."

Dua sahabat itu tertawa. Awan mendung dari selepas Maghrib masih betah menyelimuti purnama. Angin menyibaknya terus menerus seperti tak rela cahaya Purnama Kapat tak menyinari Jakarta. Mungkin nanti di selepas tengah malam, awan-awan mendung tak lagi berlarian. Saat lingsir wengi, Purnama Kapat lebih leluasa menyapa bumi Jakarta.

Kramat Pela, 15 Safar 1953.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun