Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tafsir Baru Majapahit dalam Serat Pararaton

20 September 2013   21:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bhre Wengker wafat dan didarmakan di Sumengka. Bhra Hyang Wisesa wafat dan didarmakan di Lalangon dengan candi pendarmaan bernama Paramawisesapura. Bhra Prabhu Stri wafat pada tahun saka 1351/1429M."

Pada berita di atas, yang wafat antara 1427-1429M adalah Bhre Wengker II putra Bhre Tumapel II. Bhre Wengker II ini termasuk cucu Wikramawardhana.

Kemudian yang mokta atau wafat dan didarmakan di Lalangon adalah Wikramawardhana. Sri Wikramawardhana didarmakan di Lalangon atau Boyolangu Tulungagung.

Sementara Bhra Prabhu Stri alias Maharani Kusumawardhani, wafat pada 1429M.

Bhre Wengker II adalah putra sulung Bhre Tumapel II dari permaisuri Ratu Lasem IV. Masih cucu Sri Wikramawardhana karena Bhre Tumapel II adalah kakak kandung Sri Suhita.

Bhre Tumapel II yang ketika itu menjadi putra mahkota Majapahit juga sudah wafat. Ini dapat ditelisik dari pemberitaan bahwa sebelum memberitakan wafatnya Brhe Wengker, Serat Pararaton menulis:

"Bhre Tumapel mokta i caka sanga yuga kaya wong, 1349c/ 1427M, dhinarmeng Lokerep, dharmabhiseka ring Amarasabha."

Jadi Bhre Tumapel II, putra kedua pasangan Sri Wikramawardhana dan Kusumawardhani wafat pada tahun 1427  dan didarmakan di Lokerep dengan candi pendarmaan bernama Amarasabha. Ini sangat mungkin wafatnya Bhre Tumapel II berbarengan atau terjadi dalam tahun yang sama dengan wafatnya Bhre Wengker II.

Setelah Putra Mahkota Majapahit wafat, disusul wafat Sri Wikramawardhana dan Maharani Kusumawardhani, lalu siapa yang pada 1429M naik menjadi raja Majapahit?

Sekali lagi selama ini sebagian banyak ahli sejarah menyebut bahwa yang menjadi raja Majapahit pada tahun 1429M adalah Sri Suhita, suami Bhatara Parameswara Aji Ratnapangkaja. Banyak ahli sejarah juga menafsirkan bahwa Sri Suhita naik menjadi maharani Majapahit menggantikan Sri Wikramawardhana.

Menurut pendapat penulis, ternyata tidak demikian. Berdasarkan data berita Serat Pararaton, penulis punya pendapat baru bahwa yang bertahta di keraton Majapahit pada tahun 1429M adalah suami Sri Suhita yaitu tokoh yang dikenal sebagai Batara Parameswara Aji Ratnapangkaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun