Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jelantah Daniella

11 November 2024   21:40 Diperbarui: 12 November 2024   09:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Salam kenal, Sir. Saya Daniella.” tutur Ella ramah.

“Salam kenal juga, saya Jeremy.” 

“Oya Daniella, aku mengajakmu karena menurutku kamu orang baik. Kuharap kalau kamu tahu masa depan seperti apa, kamu bisa mengubah sesuatu menjadi lebih baik.” Rachel menjelaskan.

Setiba di sana, Ella terkejut bukan main, sudah ada yang menunggu. Satunya anak laki-laki, kemungkinan kakak Rachel, wajahnya mirip. Tapi, yang satu lagi adalah beruang!

Rachel sudah bercerita padanya di mobil bahwa meskipun masa depan itu banyak teknologi bagus tapi banyak kota-kota tenggelam karena perubahan iklim. Sumber air juga sulit karena banyaknya sampah, limbah, dan jelantah masuk ke sungai dan laut. Jelantah jika masuk sungai akan membentuk fatberg, membuat saluran air terhambat. Tak disangka, si beruang ikut-ikutan bercerita, bahwa biodiesel dari jelantah akan bisa mengurangi kecepatan mencairnya es di kutub.

Sumber: kolpri hasil AI
Sumber: kolpri hasil AI

Keesokan harinya Ella merasa kebingungan dengan mimpi itu sehingga dia menceritakannya pada Ibu Rosy. Ibu Rosy berpikir bahwa meskipun mimpi itu konyol sekali, tetapi sepertinya itu bukan mimpi biasa. Maka malam harinya Ibu Rosy menceritakan hal itu kepada suaminya ketika mereka makan malam bersama.

Awalnya Bapak Joni tertawa geli saat mendengarnya. Namun tak lama kemudian suami Ibu Rosy yang bekerja di Dinas Pekerjaan Umum itu bergumam. "Barangkali betul juga. Memang orang-orang Indonesia dianggap sebagai salah satu kunci keberhasilan penanganan perubahan iklim. Sebab jika program biodiesel dari sawit dijalankan, pasti akan mengorbankan lebih banyak lagi hutan. Memang lebih baik menggunakan jelantah untuk dijadikan biodiesel supaya tidak bersaing dengan sawit untuk bahan makanan.”

“Bahan bakar biodiesel ini diharapkan dapat mengurangi polusi dari BBM kendaraan bermotor saat ini, Bu. Besok aku coba diskusikan dengan kawan-kawanku di kantor ya. Barangkali ada yang bisa menanggapi dengan bagus." pungkasnya sambil tersenyum.

Ketika sarapan pagi, Ibu Rosy mengulang cerita tersebut pada kedua anaknya yang tidak sempat ikut makan malam bersama semalam.

"Wah unik banget Bu mimpinya!" seru Laila anak bungsu Ibu Rosy. "Pasti lucu kalau aku yang bisa ngobrol dengan beruang disana.. hahaha...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun