Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerita tentang Hujan] Balada Sate Ayam di Hujan Badai

12 Februari 2020   08:24 Diperbarui: 12 Februari 2020   08:19 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waduh, kok hujan lagi ya ... " kataku.

"Tenang saja, kita tunggu sampai terang disini, enak nyantai sambil ngobrol dan ngemil ... " balasnya.

"Bisa masuk angin kalau kelamaan disini, ... " selorohku.

Dia merogoh sakunya, ada obat flu, juga beberapa macam obat gosok, aku jadi geli.

"Ini ada penangkalnya, komplit, tidak usah khawatir ... "

"Eh, iya juga, siipp ... jadi siapa takut ?"

Pak Achsan menunjukan dua jempolnya padaku, kita saling menahan gelak.

Diluar gerimis teramat lembut masih menyapa, kita saling berpandangan.

Suasana terasa cukup indah serta romantis dan ... mmm, kurasakan ada yang perlahan  membelai halus dijantung ini.

Ditambah dengan hawa sekitar nan sejuk segar, amat syahdu, kita saling tersenyum.

Ah, rupanya selera humor SANG SABDA ALAM yang sangat jeli ini, dengan canda kocaknya, masih sanggup menggelitik hati dua insan sepuh serta mulai rapuh ini, untuk bisa kembali senyum dan berbunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun