"Waduh, kok hujan lagi ya ... " kataku.
"Tenang saja, kita tunggu sampai terang disini, enak nyantai sambil ngobrol dan ngemil ... " balasnya.
"Bisa masuk angin kalau kelamaan disini, ... " selorohku.
Dia merogoh sakunya, ada obat flu, juga beberapa macam obat gosok, aku jadi geli.
"Ini ada penangkalnya, komplit, tidak usah khawatir ... "
"Eh, iya juga, siipp ... jadi siapa takut ?"
Pak Achsan menunjukan dua jempolnya padaku, kita saling menahan gelak.
Diluar gerimis teramat lembut masih menyapa, kita saling berpandangan.
Suasana terasa cukup indah serta romantis dan ... mmm, kurasakan ada yang perlahan  membelai halus dijantung ini.
Ditambah dengan hawa sekitar nan sejuk segar, amat syahdu, kita saling tersenyum.
Ah, rupanya selera humor SANG SABDA ALAM yang sangat jeli ini, dengan canda kocaknya, masih sanggup menggelitik hati dua insan sepuh serta mulai rapuh ini, untuk bisa kembali senyum dan berbunga.