Mungkin ciri khas warga manula, yang dengan gaya hidup kurang sehat, serta pola makan tidak seimbang, karena masih tergoda suka menikmati aneka kuliner, yang seharusnya kita hindari.
Sorenya kita janjian mau makan sate ayam dekat rumah.
Jam tiga pak Achsan sudah dirumah, kita memang janjian agak awal kedepotnya buk Ropi'ah.
Karena kalau hari mulai petang, keadaannya sudah rame, apalagi tampaknya cuaca sedang cerah saat itu.
Buk Ropi'ah menyambut kita dengan ramah.
Segera disediakan teh panas, juga dua piring besar, satu berisi rengginang dan aneka krupuk ikan laut dan mlinjo lapis simping.
Sedang piring satunya terhidang dadar jagung montok empuk anget nggemesin. Juga grinting lorjuk dan grinting udang, cemilan kemremes yang gurihnya bukan main, serta kacang mente, kesukaanku ... aduh jagalah hatiku.
Aku tersenyum, pak Achsan juga
senyum geli melihat kudapan melimpah yang tersaji dimeja, dia merogoh sakunya, menunjukkan beberapa obat tampak dalam satu kantong plastik, Â kita saling terkekeh.
Sate komplit sudah tersedia mengepul sedap, kita segera menikmati sajian itu bersama.
 Pandanganku  beralih keluar, ternyata hujan riwis lembut menyapa kita.