Mohon tunggu...
Siti Swandari
Siti Swandari Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

terbuka, ingin bersahabat dengan siapapun dan dimana saja,with heartfelt wishes. gemini, universitair, suka baca, nulis , pemerhati masalah sosial dan ingin bumi ini tetap nyaman dan indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelora Cinta dari Langit (28)

6 Maret 2016   14:04 Diperbarui: 6 Maret 2016   14:41 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya pernah mencoba mencarinya, tetapi tidak ketemu,…” kataku
Puteri Dayang Sumbi menganggukkan kepalanya, berpikir sejenak dan berkata

“Dia hanya mau memperlihatkan dirinya dan dipegang oleh orang yang bakal mempunyai pengaruh besar di planet Zerxz ini Puteri,…” kata Puteri Dayang Sumbi.

Kulihat Puteri Mmxz menghela nafas dan menatapku

“Iya betul, itulah sebabnya aku dan pangeran Ddxz ke planet Bumi, untuk mencoba mencari permata itu, tetapi kita tidak bisa menemukannya disana.

Dari fihat pangeran Knxz juga mengirimkan utusan untuk mencari mustika Zerxz itu, dikirim panglima, mertua dari puteri Knxz, dan kita dipertemukan disitu. Pasti engkau masih ingat peristiwa itu …” Puteri Mmxz memelukku

Aku tidak bisa menjawab, hanya mengangguk saja sambil tertunduk.

“Baiklah, saya kira sekian dahulu pertemuan kita, saya mohon pamit dahulu, ingin istirahat, … mmm, mungkin jika saya ingat sesuatu pasti akan saya ceriterakan lagi,…”

Kulihat dua robot saling memasang monitor, menjadi sebuah monitor besar, dan puteri Dayang Sumbi melangkah memasuki monitor itu dan menghilang.

“Sebaiknya kalian juga segera istirahat,… Puteri, besok kita tidak usah latihan dahulu ya, engkau sebaiknya rehat santai saja,…” Puteri Mmxz melirik kearah pangeran Ddxz dengan senyum dikulum.

Sitxz, Trinxz dan aku kemudian pamit dan segera berjalan memasuki kamar kita.

Dimeja sudah tersedia beberapa kudapan dan minuman, aku minum dan memilih beberapa hidangan ringan itu, untuk segera kucicipi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun