Jadi kita bisa bersembunyi sambil menyelinap di antaranya.
“Engkau tahu dimana pangeran Biru, Teja ?”
“Pangeran Biru ada di istana Kencana, ditengah istana ini, Puteri.”
“Apa itu istana Kencana ?” tanyaku
“Keputren tempat Puteri Kencana dan puteri Mustika berada, Puteri.” Puteri Kuning cepat memegang tanganku, dia mengerti ada letup di dada ini yang siap meledak
“Mereka hanya bertiga ?” tanya puteri Kuning dengan lembut
Aku lihat Warsih mendekati Teja dan seperti berbisik padanya
Teja langsung mengangguk dan segera melirik ke cambuk yang kubawa.
“Mereka bersama Baginda Narendra, Gayatri dan kedua putrinya.”
“Apakah pangeran Biru tidak apa-apa, Teja ?” tanya Kuning.
“Pangeran Biru diikat dan dijaga oleh banyak senapati di sekitar keputren. Kemarin pangeran Biru melarikan diri tapi tertangkap lagi.”
“Engkau mau mengantarkan aku kesana Teja ?” tanyaku, kulirik pedang yang dibawanya.
“Dia bisa di percaya, Puteri.” Kata Warsih terbata-bata, aku tersenyum mengangguk.
Teja cepat berjalan di depan, disusul Warsih dan kemudian aku menyusul.