1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu untuk kepentingan keluarga, rekreasi, bahkan hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis.
2. Beban tanggung jawab. Dimana wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri maka margin laba yang diperoleh akan relative kecil dan kemungkinan gagal juga ada.
"Banyak orang tanya, 'bisnis apa yang bagus?' jawabannya, 'bisnis yang bagus adalah yang DIBUKA, bukan yang ditanya terus," ucap Bob Sadino untuk kamu yang baru mau memulai berwirausaha. Setelah membaca sederet informasi dasar kewirausahaan, berikut tips dalam memulai usaha baru dari Buku Kewirausahaan terbitan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:
1. Pilih bidang bisnis yang Kita minati, sukai, dan ketahui dengan baik.
Perusahaan didirikan ketika seseorang mempunyai keberanian untuk mengembangkan perusahaan baru atau melakukan inovasi. Proses kewirausahaan mencakup seluruh fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berkaitan dengan meraih peluang dan membangun organisasi bisnis. Hal ini memang tidak mudah, apalagi bagi mereka yang sudah lama berada di zona aman dan sudah terbiasa yang seringkali merusak naluri untuk menekuni minat dan hobi yang kreatif dan bisa menghasilkan uang. Namun, kita bisa mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan melalui magang dan kolaborasi dengan berbagai orang sukses dari segmen wirausaha, seperti Bob Sadino yang belajar dari rekannya Sri Mulyono Herlambang.
2. Kembangkan dan perluas jaringan bisnis dan pertemanan Kita.
Ingat ucapan Bob Sadino ini, "Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu."
Jadi, dalam menjalankan kegiatan usaha sebagai wirausaha, kerjasama usaha dengan para pemangku kepentingan sangatlah penting, dan tentunya penting untuk memilih mitra yang lebih menguntungkan dari kemampuan sendiri, serta bekerjasama dengan koperasi dan perbankan untuk mencapai keunggulan. Beberapa ahli menyarankan jika individu merasa takut untuk memulai usaha sendiri, maka memulai usaha secara berkelompok adalah salah satu alternatifnya. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas interaksi sosial memungkinkan individu membentuk kelompok wirausaha yang akan memberikan cara untuk membangun dan dukungan pengembangan bisnis yang sering kali diberikan oleh rekan kerja.
3. Tentukan keunikan dan nilai luar biasa dari produk/jasa kita.
Perusahaan Bob Sadino berekspansi ke bidang agribisnis, tepatnya hortikultura dengan mengelola kebun sayur untuk dikonsumsi ekspatriat di Indonesia. Pada saat itu, belum ada yang menerapkan sistem bertani yang diperkenalkan oleh Bob Sadino sehingga membuatnya terlihat unik. Berdasarkan konsep bisnis tersebut, Bob Sadino memutuskan untuk memulai bisnis bernama Kem Farm yang bekerja sama dengan petani local yang sangat bernlai luar biasa sampai Bob Sadino membuka usaha supermarket bernama Kem Chicks. Jadi, menurut saya, dimana pun perusahaan berada, orang-orang mencari keterampilan “langka” tertentu atau melihat sesuatu yang unik menjadi branding perusahaan.