3) Kurangnya pengelolaan keuangan. Jika kita tidak bisa menjaga arus kas maka akan mempengaruhi manajemen perusahaan, sehingga perlu memeriksa dengan cermat aspek keuangan, seperti menjaga arus kas dan mengelola pengeluaran serta keuntungan secara detail.
4) Gagal dalam langkah awal yaitu perencanaan. Dapat dikatakan bahwa langkah awal yang baik dan sempurna menentukan tujuan akhir dari usaha tersebut, jika rencana tersebut gagal maka kita akan menemui kesulitan yang akan menjadi penghambat kesuksesan.
5) Lokasi yang tidak sesuai. Ada banyak faktor yang dapat mempersulit pengambilan keputusan lokasi, seperti tidak memiliki lahan yang cocok untuk menjalankan bisnis akan menentukan apakah perusahaan dapat beroperasi secara efisien atau tidak.
6) Kurangnya pemantauan perangkat. Dalam dunia usaha, pengawasan memegang peranan penting dalam menjaga kualitas produk dan jasa yang dikelola.
7) Kurangnya integritas bisnis. Tanpa sikap serius, wirausahawan akan mudah gagal jika menemui hambatan dalam menjalankan usahanya sehingga berujung pada kegagalan usaha.
Dalam berwirausaha pasti ada untung-rugi, Lambing dan Kuehl (2000: 19-20) mengemukakan beberapa keuntungan dan kerugian kewirausahaan. Adapun keuntungan kewirausahaan sebagai berikut:
1. Otonomi, dimana pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan. Seperti yang dikatakan Bob Sadino, "setinggi apapun pangkat yang kamu miliki, kamu tetaplah karyawan. Tapi sekecil apapun usahamu, kamu tetaplah bosnya."
2. Tantangan awal dan perasaan bermotivasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal menggembirakan.
3. Kontrol finansial, dimana bebas dalam mengelola keuangan, dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
Disamping beberapa keuntungan di atas, kita juga bisa rugi! Perhatikan beberapa hal di bawah ini agar kita tahu risiko jadi wirausahawan: