Mastery Experiences atau pengalaman penguasaan, adalah pengalaman saat seseorang berhasil melewati sebuah tantangan atau tugas berat. Misalnya, ketika seorang penyintas narkoba berhasil melewati masa sakau yang berat tanpa bantuan obat apa pun, hal ini memberi bukti nyata bahwa dia bisa mengatasi godaan tersebut. Setiap kali seseorang mengalami kemenangan kecil ini, efikasi dirinya bertambah kuat.
Bandura mengatakan bahwa "the most effective source of efficacy information because they provide the most authentic evidence of whether one can master whatever it takes to succeed." (sumber informasi efikasi yang paling efektif karena mereka memberikan bukti paling otentik tentang apakah seseorang dapat menguasai apa pun yang diperlukan untuk berhasil) (1997, hlm. 80)
Pengalaman ini penting sobat, karena langsung menunjukkan kemampuan individu dalam menghadapi dan menyelesaikan tantangan. Misalnya, ketika seseorang berhasil menyelesaikan tugas yang sulit, ini memberikan bukti nyata bahwa mereka mampu melakukannya, yang pada gilirannya meningkatkan rasa percaya diri mereka atau self-efficacy.
Ada banyak contoh keren di dunia nyata, lho. Misalnya, Contoh Nyatanya ada dalam penelitian studi kasus yang dilakukan oleh (Rabbani, 2024) bahwa seorang penyintas yang selalu mandi air dingin di malam hari atau berdoa dengan khusyuk setiap kali merasa tergoda. Dengan membuktikan pada diri sendiri bahwa ia bisa melewati momen-momen kritis ini, ia makin percaya diri untuk mengatasi godaan yang mungkin datang lagi di masa depan.
Partisipan dalam studi kasus tersebut menceritakan bahwa dia berhasil melewati masa sakau dengan metode yang sangat kuat dan penuh tekad, seperti mandi di sungai untuk menenangkan tubuh dan berdoa.Â
Pengalaman ini menunjukkan dedikasi penyintas dalam mengatasi godaan dan meneguhkan efikasi dirinya (Rabbani, 2024, hal. 778) atau Ketika ditawari narkoba oleh teman-teman, partisipan menolak dengan tegas, yang menunjukkan tingkat efikasi diri yang tinggi dan kemampuannya untuk menghindari relapse (Rabbani, 2024, hal. 787)
Mental Imagery: Membayangkan Kesuksesan
Nah, kalau Mental Imagery beda lagi. Ini adalah teknik menggunakan imajinasi untuk membayangkan skenario sukses di masa depan. Coba bayangkan begini: seorang penyintas membayangkan dirinya berdiri tegak, tenang, dan percaya diri di tengah pergaulan, walaupun ada yang menawarkan narkoba.Â
Atau dia bisa membayangkan dirinya menjalani hidup damai bersama keluarga, bebas dari narkoba. Dengan membayangkan situasi-situasi positif ini, otak kita "terlatih" untuk menghadapi situasi nyata yang serupa. Ajaib, kan?
Dikutip dalam buku buku "The Wiley Encyclopedia of Health Psychology"Â dalam bab "Self-efficacy and health" menjelaskan Imagery mental adalah teknik di mana individu menggunakan imajinasi mereka untuk membayangkan situasi, tindakan, atau hasil tertentu. Bandura (1977) mengidentifikasi imagery mental sebagai salah satu sumber dari keyakinan self-efficacy, di mana individu dapat meningkatkan keyakinan diri mereka dengan membayangkan diri mereka berhasil dalam suatu situasi tertentu.
Keyakinan self-efficacy dalam membuktikan penggunaannya untuk mengobati fobia yang dilakukan oleh (Bandura, 1977) juga di kokohkan dengan penelitian milik (Cameron, 2010) tentang "Promoting physical activity with goal-oriented mental imagery: a randomized controlled trial" dimana penelitian Psikologi Kesehatan: (Cameron, 2010) menunjukkan bahwa approach imagery dan process imagery efektif untuk meningkatkan aktivitas fisik di antara orang dewasa yang kurang bergerak.Â
Seseorang yang kurang berolahraga bisa membayangkan manfaat dari aktivitas fisik, seperti merasa lebih bugar, memiliki lebih banyak energi, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Imajinasi ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk mulai berolahraga karena mereka fokus pada hasil positif yang akan mereka peroleh.