Mohon tunggu...
siti nurlatifah
siti nurlatifah Mohon Tunggu... Editor - pelajar/mahasiswa

sayang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bab II Tinjauan Pustaka Artikel Analisis Komunikasi Dalam Meningkatkan Minat Berkunjung Pada Rumah Hantu Braga Bandung

9 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 13 Mei 2024   14:47 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Komunikasi Pemasaran

Dalam pemasaran komunikasi sangatlah penting, melewati sebuah komunikasi organisasi atau pemasar dapat memberitahukan tentang produknya agar konsumen dapat mengetahuinya. Proses komunikasi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh seseorang yang didalamnya terdapat arti terkait suatu komunikasi. Menurut American Marketing Association, komunikasi pemasaran merupakan proses implementasi konsep, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, produk, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan perusahaan. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pemasaran karena sangat penting untuk menciptakan pertukaran, sehingga menjadikan fungsi utama dari komunikasi pemasaran adalah untuk mempengaruhi target sasaran untuk membeli baran dan jasa melalui komunikasi.

Menurut Kotler dan Keller (2018) menjelaskan bahwa promosi, juga dikenal sebagai komunikasi pemasaran, adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pelanggan tentang barang dan merek yang dijualnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi pemasaran juga menampilkan "suara" perusahaan dan mereknya, dan memungkinkan perusahaan untuk berbicara dan menjalin hubungan dengan pelanggan.

Namun, menurut kennedy dan soemanagara (2009) dalam jurnal Herman Kusniadji  (2016),  kegiatan komunikasi  pemasaran  adalah  kegiatan pemasaran yang menggunakan teknik komunikasi untuk memberikan informasi ditawarkan. Dengan kata lain, komunikasi pemasaran adalah salah satu jenis komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan strategi pemasaran dan kepada orang-orang untuk mencapai tujuan perusahaan dan menghasilkan peningkatan pendapatan melalui penggunaan jasa atau pembelian produk yang mencapai segmentasi yang lebih luas. Selain itu, komunikasi pemasaran adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk memperkenalkan, menjalankan, maupun menciptakan interaksi antara suatu perusahaan dengan mitra dan konsumen serta dengan jasa kepada pihak luar seperti supplier, mitra usaha ataupun konsumen

Haffied Cangara (2019) yang mengutip dari buku Marthin Anderson (2001), menyatakan         bahwa  strategi komunikasi adalah seni yang melibatkan kemampuan pikiran atau inteligensi untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2019), promosi atau komunikasi pemasaran melakukan banyak fungsi dan tujuan bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu dan menunjukan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, seperti apa, kapan, dan dimana. Dapat dikategorikan dalam beberapa point diantaranya sebagai berikut:

Memberi informasi, yaitu promosi ditujukan untuk memberitahu pasar yang bertujuan tentang penawaran yang ditawarkan oleh perusahaan.

Membujuk pelanggan, yaitu promosi yang bersifat membujuk, dapat dirancang untuk mendorong pembelian.

Mengingatkan, yaitu promosi yang dilakukan dengan tujuan mengingatkan konsumen tentang hal-hal yang mereka ketahui.

Perubahan tingkah laku konsumen, dimana promosi dimaksudkan untuk mengubah cara konsumen dalam melakukan pembelian.

Pada dasarnya komunikasi pemasaran memiliki empat peran utama yang dapat berpengaruh terhadap konsumen. diantaranya:

Dapat menginformasikan dan membuat konsumen peka terhadap apa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Dalam sebuah komunikasi dapat mempengaruhi keinginan pelanggan, baik konsumen yang sudah ada maupun potensial yaitu konsumen untuk melakukan pembelian

Pengalaman pelanggan dapat diperkuat dengan meningkatkan komunikasi, dengan meningkatkan komunikasi akan berpengaruh terhadap pengalaman pelanggan tentang berbagai manfaat suatu produk yang telah mereka beli sebelumnya, maka dengan itu dapat memberikan keyakinan, kenyamanan untuk melakukan pembelian ulang.

Komunikasi berfungsi sebagai pembeda antara produk dan merek yang ada di pasar, sehingga pelanggan dapat membuat keputusan pembelian berdasarkan persepsi merek yang dibangun oleh produk tersebut.

2.1.3 Bauran Komunikasi Pemasaran

Menurut jurnal Eka Firdi (2022), bauran komunikasi pemasaran perusahaan adalah kombinasi sarana pemasaran langsung, rekomendasi iklan khusus, promosi penjualan, dan publikasi atau hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.

Dalam jenis-jenis model komunikasi pemasaran (Kennedy dan Soemanagara 2006 : 1) berpendapat ada lima model komunikasi pemasaran, diantaranya :

Iklan (advertising)

Advertising adalah komunikasi massa yang dilakukan melalui media seperti surat kabar, televisi, majalah, radio, dan lain-lain. Selain itu, iklan juga dapat disebut sebagai komunikasi langsung yang dirancang khusus untuk pelanggan atau pelanggan antara perusahaan dan pemakai akhir.

Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan terdiri dari kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mendorong orang untuk membeli sesuatu dalam waktu singkat.

Hubungan Masyarakat (public relation)

Hubungan masyarakat adalah aktivitas dalam melakukan komunikasi baik itu di dalam maupun diluar komunitas, kegiatan ini dilakukan agar komunikasi lebih spesifik dan berjalan dengan saling pengertian.

Penjualan Perorangan (personal selling)

Penjualan personal selling merupakan bentuk komunikasi langsung antara pelanggan dengan penjual, personal selling ini memiliki tujuan agar dapat mengajak pelanggan atau calon pembeli agar dapat tertarik terhadap suatu produk yang ditawarkan penjual.

Penjualan Langsung (direct marketing)

Penjualan langsung, juga dikenal sebagai direct marketing, adalah upaya perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan secara langsung dengan tujuan menjual barang dan jasa dengan harapan mendapatkan penilaian atau tanggapan langsung dari pelanggan.

Menurut Kotler dan Keller (2016), bauran pemasaran mencakup periklanan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, publisitas dan hubungan masyarakat, pemasaran langsung, penjualan personal, penjualan word-to-mouth, dan interaktif pemasaran.

Pada penelitian ini fokus pembahasan yang diterapkan oleh peneliti yaitu tentang komunikasi pemasaran terpadu (marketing Communication Mix) yang terdapat beberapa aspek diantaranya, iklan (advertising), Penjualan Personal (Personal Selling), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relation), Pemasaran Langsung (Direct Marketing), acara dan pengalaman, pemasaran word to mouth, dan pemasaran interaktif. dimana sebuah perusahaan terdiri dari perpaduan khusus antara pemasangan iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran agar mencapai target marketing suatu perusahaan, dan permintaan pasar meningkat.

Menurut Kotler dan Keller (2018), bahwa perusahaan harus menentukan jenis promosi atau komunikasi pemasaran yang mereka gunakan tentunya juga harus mengalokasikan anggaran promosi atau komunikasi pemasaran atas tujuh model komunikasi utama. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1.3.1 Iklan (Advertising)

Periklanan adalah jenis komunikasi non-personal yang dibayar yang menggunakan sponsor untuk mengajak dan mempengaruhi pelanggan. Periklanan menggunakan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada sasaran, dalam hal ini konsumen (Setiadi, 2003: 252).

Periklanan memiliki tiga tujuan utama, yaitu memberikan informasi kepada konsumen meyakinkan mereka untuk membeli, dan membuat mereka teringat akan produk tersebut.pada sistem periklanan informatif, berarti pemasar harus merancang iklan sedemikian rupa karena hal ini penting dalam mengenai produk sehingga bisa disampaikan dalam pesan iklan. Sedangkan dalam sistem iklan yang bersifat membujuk biasanya berbentuk dalam pesan- pesan iklan perbandingan (comparative advertising). Oleh karena itu, media penyampaian pesan sangat penting dalam proses komunikasi pemasaran.

Dalam memasang iklan perusahaan bisa melakukan dengan cara (in- house) untuk menjalankan pemasangan iklan. Setelah perusahaan menentukan tujuan periklanan untuk setiap produk, mereka kemudian menetapkan anggaran untuk periklanan. Empat metode yang umum digunakan untuk menetapkan anggaran periklanan adalah sebagai berikut:

Tahapan dalam daur hidup produk, produk baru biasanya membutuhkan biaya iklan yang besar untuk mempromosikan dan menarik pelanggan.

Pangsa pasar, Membangun pasar atau mengambil pangsa pasar pesaing memerlukan lebih banyak uang iklan daripada sekadar mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada.

Persaingan dan kesemrawutan, Suatu merek harus lebih sering diiklankan jika banyak pesaing mengeluarkan iklan yang tinggi.

Frekuensi periklanan, jika suatu merek membutuhkan banyak pengulangan untuk menyampaikan pesannya, maka merek tersebut harus diiklankan lebih sering untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi.

Yaitu. suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjadikan dan meningkatkan keinginan terhadap jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, dan meningkatkan pengetahuan konsumen tentang jasa dan membuat perusahaan beda dari kompetitor lainnya. Kemudian dalam suatu iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Iklan tidak hanya dapat membentuk persepsi jangka panjang tentang suatu produk, tetapi juga dapat mempengaruhi penjualan. Karena bentuk iklan yang berbeda sulit untuk digeneralisasikan, pelanggan mungkin percaya bahwa merek yang diiklankan secara luas harus menawarkan nilai baik. Beberapa observasi yang layak diantaranya:

Iklan memprediksi penjualan mengulangi pesan sebagai pesaing adalah dengan melakukan pengulangan.

Iklan memberikan kesempatan untuk meningkatkan ekspresivitas dengan cara mendramatisir melalui penggunaan media cetak, suara, dan warnanya yang artistik.

Impersonalitas, merupakan keadaan yang umum, berkelanjutan tanpa melibatkan emosi berdasarkan kesadaran dan logika, atau dapat dikatakan tanpa mempedulikan penonton dalam suatu pelayanan tanpa adanya respons atau perhatian dari mereka.

Penjualan Personal (Personal Selling)

Merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, atau memberitahu dari suatu pertanyaan, dan mendapat pesan dari konsumen maupun oleh calon konsumen. Penjualan personal mempunyai peranan yang krusial dalam pemasaran jasa karena memiliki kekuatan dalam menciptakan keunikan. Penjual personal merupakan metode yang cukup efektif dalam tahap proses jual beli untuk jenjang selanjutnya, terutama kebebasan dalam memilih, serta Tindakan dan keyakinan pembeli. Dalam suatu penjualan personal memiliki tiga poin yang berbeda, diantaranya :

Interaksi pribadi, dalam penjual personal interaksi pribadi menciptakan situasi yang langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Dalam interaksi ini, setiap pihak dapat mengamati dan memperhatikan satu atau sama.

Perkembangan, penjualan personal juga memungkinkan terbentuknya berbagai jenis hubungan, mulai dari masalah hubungan dalam konteks penjualan hingga terjalin ikatan persahabatan yang erat secara pribadi.

Respon, dimana pengunjung bisa merasa mereka dapat mendengarkan pembicaraan pada saat melakukan penjualan.

Adapun beberapa ciri khusus pada personal selling, diantaranya

Konfrontasi personal (Personal confrontation), pada penjualan personal melibatkan interaksi langsung antara dua orang atau lebih.kepada mencakup hubungan secara langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih. Dengan mengobservasi dari berbagai pihak disertai dengan cara yang lebih dekat.

Mempererat (cultivation), pada hal tersebut memungkinkan adanya tiga jenis hubungan, dimana hubungan tersebut merupakan hubungan penjualan hingga hubungan yang lebih dekat lagi.

Respons (response), penjualan personal membuat konsumen merasa berkewajiban untuk menanggapi apa yang dipaparkan oleh pihak perusahaan dalam menjalankan proses personal selling.

Dalam menggunakan metode tersebut, perusahaan dapat memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas observasi. Hal ini karena perusahaan dapat mengganti reaksi yang tidak efektif dan menyesuaikan pendekatan mereka.

Pada umumnya aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

Mencari prospek (Prospecting), yaitu mencari pelanggan serta melakukan pendekatan baik dengan mereka.

Menetapkan sasaran (Targeting), yaitu dengan cara melakukan penentuan terhadap pelanggan yang akan menjadi tujuan sasaran perusahaan.

Mengkomunikasikan (Communicating), yaitu menyampaikan informasi yang berkaitan dengan suatu produk perusahaan yang akan ditujukan kepada pelanggan.

Menjual (Selling), yaitu mempresentasikan dan mendemonstrasikan.

2.1.3.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah serangkaian insentif jangka pendek yang dirancang untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Perusahaan menggunakan promosi penjualan dengan cara-cara seperti memberikan kupon kepada konsumen atau pengunjung, mengadakan kontes, memberikan hadiah, dan sejenisnya. Beberapa tindakan tersebut dilakukan untuk menghasilkan respons yang lebih kuat dan lebih cepat dari pengunjung atau konsumen, termasuk efek jangka panjang seperti menjelaskan penawaran produk dan mendorong peningkatan penjualan. Ada beberapa manfaat dalam menawarkan alat promosi penjualan, diantaranya :

Komunikasi

Dalam suatu sistem komunikasi yang baik promosi penjualan dapat menarik perhatian dan mengarahkan konsumen ke produk tertentu.

Insentif

Dengan adanya insentif promosi penjualan dapat mencakup berbagai konsesi, pendorong, atau kontribusi yang akan berdampak pada suatu nilai bagi para pengunjung.

Undangan

Promosi penjualan akan mencakup tawaran berbeda dengan sistem untuk melibatkan secara berlangsung atau dengan diri sendiri pada sistem transaksi sekarang.

2.1.3.4 Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity And Public Relation)

Membangun hubungan yang baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, atau membangun citra perusahaan yang baik dengan menangani atau mengklarifikasi isu, berita, dan peristiwa yang dapat berdampak merugikan terhadap perusahaan. Sedangkan publisitas merupakan stimulasi non personal terhadap permintaan barang atau jasa. Dan sebagaimana dengan berita komersial yang berarti dalam media massa, dan tidak berbayar untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan. Contohnya seperti course, press discharge, sponsorship, occasions, campaigning atau majalah perusahaan dan lain -- lainnya.

2.1.3.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah bentuk komunikasi langsung dengan sekelompok konsumen tertentu untuk mendapatkan tanggapan secara langsung. Contohnya termasuk pengiriman katalog, surat, pemasaran melalui telepon, facsimile, internet, dan lain sebagainya.

Menurut Soemanagara (2006 : 37) dalam jurnal Oki Muamar Rustandi : 2019, kondisi pasar saat ini tidak dapat diprediksi, secara psikologis pasar memiliki potensi untuk berubah dengan sangat cepat, dan mereka belajar dengan cepat sehingga mengembangkan sikap defensif yang kuat.

Direct marketing merupakan salah satu metode yang mendekati dengan target pasar dengan cara yang memungkinkan terjadinya proses komunikasi dua arah. Dalam pemasaran langsung ini meliputi beberapa berbagai kegiatan diantaranya, proses tahapan pengolahan data, telemarketing dan advertising yang berisi tanggapan yang diberikan secara langsung melalui tempat komunikasi seperti, saluran komunikasi berupa internet, telepon, atau papan pengumuman. Pemasaran langsung merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan dengan tujuan untuk menjual produk atau jasa kepada konsumen.

Dalam komunikasi pemasaran direct marketing ditujukan secara langsung kepada konsumen, baik itu secara individual maupun non individual dengan tujuan agar suatu perusahaan dapat memberikan pesan yang akan ditanggapi oleh pelanggan secara langsung, baik melalui internet, telepon, atau ke lokasi konsumen secara langsung.

2.1.3.6 Acara dan Pengalaman

Acara dan pengalaman merupakan suatu kegiatan atau program yang didukung oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan interaksi sehari-hari yang terkait dengan merk tertentu. Dalam kegiatan acara atau pengalaman, terdapat banyak keuntungan bagi perusahaan, salah satunya adalah relevan yang tercipta. Melalui acara dan pengalaman, perusahaan dapat melibatkan konsumen secara aktif dan memberikan pengalaman langsung yang berkualitas. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan keterlibatan yang lebih besar dengan konsumen dan memastikan bahwa pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

2.1.3.7 Pemasaran secara Word of Mouth

Pemasaran ini merupakan komunikasi yang melibatkan komunikasi langsung antara masyarakat dengan menggunakan bahasa lisan untuk berdiskusi tentang keunggulan atau kekurangan pengalaman konsumen kepuasan pelanggan. terhadap produk atau jasa. Melalui komunikasi ini, perusahaan dapat mendapatkan wawasan berharga tentang bagaimana konsumen merasakan dan mengevaluasi produk atau jasa yang mereka tawarkan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan dalam konsep komunikasi pemasaran terpadu, perusahaan secara hati-hati dalam memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasinya dimulai dari pemasangan suatu iklan di media sosial, promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan personal, dan pemasaran langsung, untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten dan saling mendukung antara perusahaan dengan produknya.

Menurut Kotler dan Keller (2009 : 174) dalam jurnal Endang Krisna (2022), menyatakan bahwa word to mouth communication adalah bentuk komunikasi antar masyarakat yang melibatkan komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman dalam membeli atau menggunakan produk atau jasa, komunikasi ini melibatkan orang-orang yang berbagi informasi, ulasan, atau rekomendasi tentang produk atau jasa kepada orang lain berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Selain promosi penjualan atau pemasaran langsung yang biasanya lainnya dianggap sebagai tugas tambahan dan lebih sering digunakan dalam dilakukan melalui media massa, bentuk-bentuk komunikasi pemasaran mengelola kegiatan publisitas, membangun citra perusahaan, dan menangani hubungan dengan publik (dalam morissan, 2010 6). Perusahaan gagal dalam memahami bahwa berbagai upaya pemasaran dan promosi haruslah dikoordinasikan agar dapat menjalankan fungsinya komunikasi dengan baik sehingga dapat memberikan citra yang konsisten kepada pasar. Saat ini banyak perusahaan yang mulai menyadari perlunya upaya mengintegrasikan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran, dimana komunikasi pemasaran tersebut mencakup:

Promosi Penjualan (sales promotion)

Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Penjualan Personal (Personal Selling)

Memasang Iklan (advertising)

Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Untuk suatu komunikasi pemasaran yang lebih efektif (dalam Morissan 2010 : 7) komunikasi pemasaran yang selama ini dilakukan menjadi bauran komunikasi pemasaran. Dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu dalam komunikasi pemasaran mempunyai peranan atau ciri khas tersendiri serta kelebihan dan kelemahannya, oleh karena itu perusahaan harus mampu memahami betul tiap point mengenai pelaksanaan komunikasi pemasaran atau disebut dengan elemen- elemen terpadu, kegiatan tersebut dilakukan agar pelaksanaan dalam komunikasi perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Komunikasi pemasaran yaitu usaha untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya terutama konsumen mengenai keberadaan produk di pasar. Secara umum dapat digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan yang disebut bauran promosi. Dalam bauran promosi biasanya pemasar lebih sering menggunakan berbagai jenis promosi dalam suatu rencana promosi produk.

2.1.3.8 Pemasaran Interaktif

Kegiatan pemasaran saat ini adalah salah satu kegiatan pemasaran yang menggunakan teknologi internet untuk mempermudah akses informasi dan penyebarannya kepada banyak orang. Dalam media ini dapat memberikan aliran informasi dua arah dan memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dan mengubah format serta isi informasi pada waktu tertentu. Pada pemasaran interaktif dapat dikatakan pemasaran yang dapat diakses melalui online, atau bisa dikatakan komunikasi antar pedagang dengan konsumen yang dapat dilakukan melalui email, blog, atau surat kabar. Menurut Kotler dan Keller (2018) pemasaran interaktif adalah kegiatan dan program online dengan tujuan untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung maupun tidak langsung. Melalui pemasaran interaktif, perusahaan dapat meningkatkan kesadaran tentang produk atau jasa yang mereka tawarkan, memperbaiki citra perusahaan, serta menciptakan peningkatan penjualan.

Dalam pemasaran interaktif para perusahaan menggunakan marketplace selain sosial media, hal tersebut dilakukan sebagai media komunikasi pemasaran interaktif dengan pelanggan atau konsumen, sehingga pemasaran interaktif atau pemasaran secara online dapat juga dikatakan sebagai pemasaran dengan pemasangan digital dimana menggunakan saluran komunikasi dua arah antara konsumen dan penjual.

Selain pemaparan pemasaran secara online pemasaran interaktif juga merupakan pemasaran yang bertujuan untuk menarik pelanggan atau memikat konsumen untuk menciptakan suatu pembelian, dan pengembangan produk atau layanan. Menurut Kotler dan Keller (2018) dalam pemasaran interaktif, terdapat tiga indikator yang meliputi penggunaan email sebagai fasilitas internet untuk mengelola pesan dengan mudah, tepat, dan aman. Selain itu, blog perusahaan memudahkan penggunaan internet dalam mencari informasi tentang perusahaan. Selain itu situs web juga memungkinkan akses terhadap berkas, gambar, video, dan berbagai jenis berkas lainnya.

2.1.4 Minat Berkunjung

2.1.4.1 Pengertian Minat Berkunjung

Menurut Setyo Putra dalam Aviolitasona (2017), minat adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas. Sedangkan menurut Asdi dalam Hernita dkk (2019), minat berkunjung merupakan tindakan keinginan suatu individu dalam melakukan kunjungan ke suatu objek wisata. Minat berkunjung pada dasarnya minat berkunjung adalah perasaan ingin mengunjungi suatu tempat yang menarik dan layak untuk dikunjungi. Menurut Kotler dan Keller (2018), minat berkunjung adalah keputusan atau tindakan konsumen untuk mengunjungi suatu objek wisata berdasarkan pengalaman mereka dalam berwisata.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan jika minat berkunjung adalah sikap yang mendorong munculnya suatu keinginan dari dalam diri konsumen dengan sebab akibat adanya stimulus eksternal dalam melakukan tindakan keputusan berkunjung. Menurut Ferdinand dalam Sari dan Edriana Pangestuti (2018), minat berkunjung melibatkan tahapan-tahapan psikologis yang kemudian digunakan sebagai ukuran atau indikator untuk menentukan terjadinya proses minat berkunjung pada individu. Adapun indikator lainnya, diantaranya:

Preferensial yaitu merupakan minat suatu individu dimana perilaku tersebut mengacu pada suatu individu atau organisasi dengan tujuan menjadikan produk adalah preferensi utama.

Eksploratif yaitu merupakan tindakan individu dalam mencari informasi terkait minat suatu barang atau jasa.

Transaksional adalah keinginan seseorang atau organisasi untuk melakukan transaksi barang atau jasa.

Konsumen atau pengunjung (Customer) telah memilih. terhadap. suatu produk atau jasa yang diminati, maka konsumen tersebut telah mempercayai bahwa pada suatu produk atau jasa yang mereka dapatkan merupakan produk yang terbaik diantara berbagai pilihan nya. Kemudian Customer tersebut akan melakukan penilaian berkunjung sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan harapkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu

Penulisan dan Tahun

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

Sri Aulia Fakhrunisa, (2019)

Strategi Komunikasi Pemasaran 372 Kopi di Bandung

Studi Kasus (kuantitatif)

Berdasarkan penelitian diperoleh gambaran bahwa advertising di 372 kopi Bandung   menerapkan hanya pada media sosial untuk memberikan informasi mengenai kopi 372 Bandung  . Pada promosinya menggunakan strategi publik relations dengan membangun citra positif untuk para konsumen dengan memenuhi serta memberikan apa yang diinginkan oleh para konsumen sehingga konsumen menjadi loyal. Kemudian kopi 72 Bandung  melakukan kegiatan corporate social responsibility dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar.

Hulman Sinurat, dkk (2020)

Strategi Komunikasi  Pemasaran dalam Meningkatkan Minat Berkunjung di Museum negeri Provinsi Sumatera Utara

Studi kasus

(Fenomenologi)

Pada penelitian Hulman Sinurat dan dkk, strategi pemasaran yang dilakukan oleh UPT Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara belum berjalan dengan maksimal, mulai dari strategi komunikasi secara internal sudah tergolong bagus namun dari segi komunikasi pemasaran masih tergolong rendah, dilihat dari strategi  pemasaran seperti pembuatan iklan yang masih terbilang sederhana yang hanya penyebaran brosur dan baliho, iklan tersebut hanya berada di sekitar museum, selain itu dalam melakukan strategi pemasaran masih terbilang cukup rendah dimana pihak tertentu kurang melakukan pelibatan atau mencari relasi seperti komunitas dalam setiap kegiatan kegiatan yang diadakan oleh pihak museum.

Veby Zilfania Rizal  (2019)

Komunikasi Pemasaran Media Sosial Instagram Pada Toko Kue Selebriti Bandung  Makuta Terhadap Kesadaran Merek

Studi kasus

(Kuantitatif)

 Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa media sosial Instagram selebriti endorser memiliki korelasi positif signifikan terhadap kesadaran merek, hal ini berarti bahwa semakin tinggi pengkomunikasian produk atau perusahaan melalui sosial media memiliki tingkat kredibilitas baik maka semakin tinggi juga kesadaran merek pada follower Instagram  itu sendiri. Komunikasi melalui media sosial berkorelasi tinggi dengan dengan kesadaran merek bahwa apa yang disampaikan pada media sosial dapat meningkatkan Top of Mind para follower. 

Media sosial dapat membangun relasi dengan kesadaran merek melalui konteks promosi, cara berkomunikasi, kolaborasi dengan Follower, serta koneksi membuat kesadaran merek follower akan toko kue Bandung  makuta semakin meningkat, sehingga memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kesadaran merek follower pada toko kue Bandung  makuta. Semakin menarik kredibel, dan berkharisma selebriti yang dijadikan endorser toko kue makuta.

2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Kotler dan Keller (2012 : 14) komunikasi pemasaran adalah proses dimana perusahaan memberikan informasi, mengingatkan, dan mempengaruhi pelanggan tentang produk dan layanan mereka. Hal ini juga berdampak pada persepsi dan perilaku konsumen dengan tujuan agar perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran. Oleh karena itu dengan melakukan penelitian ini dapat menganalisis bagaimana komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan Rumah Hantu Braga Bandung  dalam meningkatkan minat berkunjung. Dimana minat berkunjung adalah dorongan internal yang dirasakan oleh konsumen atau pengunjung untuk mengambil keputusan untuk mengunjungi suatu tempat wisata, dipicu oleh faktor-faktor eksternal seperti stimulus dari luar.

Wisata rumah hantu merupakan wisata yang berjenis atraksi dengan tujuan untuk memberikan pengalaman seram kepada para pengunjung dan bertujuan untuk memberikan hiburan dengan sensasi uji nyali. Biasanya rumah hantu di desain dengan dekorasi yang menyeramkan, seperti efek suara yang menakutkan, mayat- mayat serta hantu-hantu buatan. Pada wisata rumah hantu pengunjung akan diminta untuk berkeliling di dalam rumah hantu dengan sensasi menegangkan, serta rumah hantu dapat menjadi daya tarik masyarakat yang ingin mencari pengalaman unik dengan menguji adrenalin.

Oleh karena itu peneliti menjadikan kerangka berpikir sebagai alat agar berjalannya suatu penelitian dengan pemecahan masalah, tujuan, metode penelitian sehingga dapat menarik kesimpulan dengan alur berjalannya suatu penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2017 : 60), kerangka berpikir merupakan suatu model konseptual yang menjelaskan hubungan antara teori dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang paling signifikan.

Pada penelitian ini peneliti menganalisis komunikasi pemasaran dalam meningkatkan minat berkunjung pada wisata rumah hantu Braga Bandung , dengan tujuan agar peneliti dapat mengembangkan, menemukan dan membuktikan data terkait fenomena, fakta-fakta, gambaran secara sistematis yang akan menghasilkan suatu pengetahuan baik itu bagi pembaca dan peneliti dalam komunikasi pemasaran dalam meningkatkan minat berkunjung pada wisata rumah hantu Braga Bandung , dengan rumusan permasalahan dalam penelitian ini didasarkan pada fenomena saat ini yang menunjukan adanya peningkatan jumlah tempat wisata yang muncul di jawa barat khususnya di daerah Bandung . Dengan diadakannya perkembangan tersebut, setiap perusahaan wisata perlu menghadapi tantangan persaingan yang muncul dengan mempertimbangkan citra yang terbentuk di masyarakat. Dalam situasi persaingan ini, wisata Rumah Hantu Braga Bandung  perlu merancang strategi pemasaran yang efektif untuk tetap bersaing, terutama dalam hal pemasaran.

Dalam strategi pemasaran, terutama dalam strategi komunikasi, penting untuk membangun interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan konsumen. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Serta bauran komunikasi pemasaran atau promosi adalah konsep dalam komunikasi pemasaran yang mencakup berbagai teknik atau bentuk komunikasi yang digunakan untuk memasarkan suatu perusahaan.

Kemudian pandangan perusahaan dari masyarakat dapat mempengaruhi persepsi konsumen (customer) dari pertama adanya pengalaman yang dialami, pengetahuan masyarakat dan kepercayaan terhadap perusahaan, pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra perusahaan. Citra itu sendiri bersifat abstrak, tidak nyata, dan tidak dapat diukur secara sistematis karena merupakan intangible. Dengan mengimplementasikan komunikasi pemasaran yang terdiri dari beberapa elemen- elemen yang sangat penting diharapkan dapat meningkatkan minat berkunjung pada Wisata Rumah Hantu Braga Bandung , sehingga perusahaan wisata ini dapat memperoleh loyalitas konsumen, serta mempertahankan pengiklanan (komunikasi pemasaran) pada perusahaan agar perusahaan terus dapat meningkatkan atau mengembangkan komunikasi pemasaran terhadap konsumen sehingga dapat meningkatkan minat berkunjung dan konsumen akan menjadi loyal terhadap perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun