Perawat sebagai profesi kesehatan memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik adalah sifat, watak, atau kepribadian. Menurut Steven dalam Kozier (2010) karakteristik seorang perawat yaitu perawat memiliki keterlibatan dengan pasien, respect, empati dan bersungguh-sungguh. Karakteristik perawat yang perlu diketahui dan dipahami masyarakat menurut Berman (2016) antara lain:
1. Pendidikan khusus
Kecenderungan pendidikan profesi saat ini telah bergeser menuju program di sekolah tinggi dan universitas (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010). Amerika Serikat salah satunya memiliki lima cara untuk menjadi perawat terdaftar, yakni diploma rumah sakit, gelar associate, gelar sarjana, gelar master, dan gelar doktor.
Jenjang pendidikan keperawatan di Indonesia terbagi menjadi 3. Menurut Kemenkes (2014), jenjang Pendidikan keperawatan terdiri atas Pendidikan vokasional (D3), Pendidikan akademik (S1), serta Pendidikan profesi.Â
Menurut Lestari (2014) jenjang Pendidikan tinggi keperawatan terdiri dari Pendidikan jenjang D3 keperawatan yang lulusannya mendapat sebutan Ahli Madya Keperawatan, Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu level Sarjana ditambah Pendidikan Profesi, lulusannya mendapat sebutan Ners (Nurse).Â
Kemudian Pendidikan jenjang Magister Keperawatan lulusannya mendapat gelar M.Kep., Pendidikan jenjang spesialis keperawatan, serta Pendidikan doktor.
2. Ilmu Pengetahuan
Keperawatan memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian yang berbatas tegas. Perawat dalam menjalankan tugasnya berlandaskan pengetahuan yang dimiliki dan kode etik (Kozier, Erb, Berman, & Snyder, 2010). Ilmu pengetahuan keperawatan dapat terus mengalami perbaruan seiring berjalannya perkembangan IPTEK.
3. Orientasi layananÂ
Orientasi layanan membedakan profesi keperwatan dengan pekerjaan lain. Profesi perawat mempertimbangkan altruism (mendahulukan kepentingna orang lain) sebagai penanda suatu profesi keperawatan memiliki tradisi melayani orang lain. Namun, layanan yang diberikan seorang perawt haruslah didasari oleh aturan, kebijakan, atau kode etik. Perawat menjadi komponen yang penting dalam sistem pemberian layanan kesehatan.
4. Penelitian kontinu