A. Model Perkembangan Moral Kognitif
I. Pengantar
Model Perkembangan Moral Kognitif mulanya dikembangkan oleh Lawrence Kohlberg pada tahun 1950-1960. Teori Kohlberg mengombinasikan unsur-unsur psikologi, filsafat, dan pendidikan.
Teori ini diproposikan sebagai berikut:
1. Perkembangan moral adalah hasil dari penstrukturan kembali kognitif (seperti yang dikemukakan oleh Piaget).
2. Perkembangan moral terjadi dalam tahapan yang berurutan (Sequential).
3. Adanya serangkaian budaya dan standar moral maupun sosial yang berlaku secara internasional untuk dijadikan dasar dalam tahap-tahap perkembangan moral dilihat dari sisi pertimbangan moral.
4. Melalui proses pendidikan yang tepat, siswa dapat dibantu melewati hierarki tahap perkembangan moral supaya dapat meningkatkan kematangan keputusan moralnya.
Siswa mengembangkan struktur mental melalui proses interaksi dengan lingkungannya. Struktur-struktur mental tidaklah sederhana dan bukan merupakan gambaran keinginan masyarakat seperti kaidah-kaidah moral yang dipelajari dari orang tua.
II. Asumsi-Asumsi yang Mendasari Teori Perkembangan Moral Kognitif
Model pengembangan moral kognitif ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Perkembangan moral diperoleh melalui tahapan-tahapan.
2. Setiap orang harus melewati setiap tahap secara berurutan dan tidak boleh meloncati tahap tersebut.
3. Proses penalaran moral dapat dipelajari
4. Standar-standar moralitas didasarkan pada konsep-konsep keadilan filosofis yang diterima secara universal.
5. Kehidupan demokrasi menuntut warga negara yang memiliki pertimbangan moral yang baik serta memiliki keterampilan nalar moral yang terkembangkan secara baik.
6. Pertimbangan moral adalah resolusi konflik di antara nilai-nilai. Konflik-konflik ini nampak dalam dilema-dilema moral.
7. Pertimbangan-pertimbangan moral merupakan hasil proses penalaran moral, yang dalam proses tersebut terdapat upaya memprioritaskan nilai-nilai tertentu berdasarkan pertimbangan konsekuensinya.
III. Tujuan Model Perkembangan Moral Kognitif
Tujuan model perkembangan moral kognitif dari Kohlberg adalah untuk membantu siswa secara bertahap menjalani hierarki tahap-tahap perkembangan moral dan dapat mengembangkan keterampilan penalaran moral.
Melalui hal tersebut, diharapkan siswa dapat memiliki pertimbangan moral yang lebih baik sehingga akan menjadi warga negara yang baik pula.
IV. Peran Guru dalam Model Peran Kognitif
Peran guru yang menggunakan model ini memiliki dua tanggung jawab utama. Pertama, dalam bentuk kognitif. Kedua, dalam bentuk afektif..
1. Membantu siswa mengembangkan tingkat penalaran moral yang lebih tinggi melalui pengajaran terbimbing (yakni penggunaan situasi dilema moral disertai penyelidikan atau pertanyaan yang tepat).
2. Membantu siswa mengembangkan lingkungan moral yang lebih adil untuk selanjutnya mempengaruhi seluruh aspek kehidupan di sekolah.
V. Strategi Mengajar dengan Model Perkembangan Moral Kognitif
Para guru memiliki tanggung jawab moral terhadap pengajaran agar memperoleh hasil-hasil sebagai berikut:
1. Mengembangkan suatu lingkungan yang penuh kepercayaan.
Strategi ini menekankan kepada diskusi-diskusi kelas yang terbuka di antara siswa dan guru. Dalam diskusi tersebut, kehadiran dan partisipasi siswa betul-betul diperhatikan, sehingga siswa merasa aman, terlindungi, dan dihargai.
2. Mengidentifikasi dan menggunakan dilema moral
Dilema moral akan menempatkan siswa pada situasi yang melibatkan konflik nilai. Konflik nilai harus secara menyeluruh diuji melalui proses penalaran moral sampai siswa membuat keputusan moral. Masing-masing situasi sebaiknya dirancang untuk membantu siswa memperbaiki level kematangan keputusan moralnya, sehingga merangsang perkembangan moral kognitifnya. Usahakan adanya kesempatan pada setiap subject matter atau bahan pelajaran untuk memperkenalkan situasi dilemma moral dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan penalaran serta pertimbangan-pertimbangan moral mengenai konflik-konflik dalam dilemma tersebut.
3. Membantu siswa mengembangkan keterampilan proses penalaran moral. Keterampilan proses penalaran moral meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Mempelajari situasi.
b. Melakukan penelitian untuk memperoleh informasi tambahan dalam rangka membuat keputusan moral.
c. Mempertimbangkan orang lain (dari sudut pandang lain)
d. Menganalisa konsekuensi-konsekuensi dari setiap alternatif keputusan yangf dilakukan setiap orang yang terlibat dalam dilemma moral tersebut.
e. Menetapkan prioritas nilai
f. Membuat pertimbangan-pertimbangan moral dan keputusan-keputusan moral.
4. Membantu siswa mempelajari perspektif
Strategi ini menuntut siswa mengasumsikan perspektif tiap karakter yang berbeda dalam situasi dilemma tersebut, juga menerima perspektif siswa lainnya di kelas ketika dilemma itu didiskusikan, diperankan, didebatkan, dan didramatisasikan.
5. Membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar komunikasi
Untuk mengembangkan keterampilan penalaran yang baik, siswa harus mempelajari secara akurat bagaimana mengirimkan dan menganalisa informasi, baik secara kognitif maupun secara afektif.
Kegiatan ini melibatkan:
- Mendengarkan orang lain dengan empati
- Memformulasikan, memproses, menganalisa, dan mensintesa informasi
- Membuat dan mengomunikasikan keputusan-keputusan
- Menggunakan (mengirimkan) dan menginterpretasikan (menerima) sinyal-sinyal verbal dan non-verbal
Para guru yang menggunakan dilemma moral harus dapat menyesuaikn materi pelajarannya dengan usia siswa, dengan level perkembangannya, dan tingkat kekompleksan dilemma tersebut. Misalnya untuk siswa sekolah dasar, yang dikembangkan adalah mengenai kejujuran, kerjasama, memahami orang lain, dsb.
PERKEMBANGAN KOGNITIF: TEORI JEAN PIAGET. Jurnal INTELEKTUALITA - Volume 3, Nomor 1,
Mu'min,S. (2013). TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET. Jurnal Al-Ta'dib Vol. 6 No. 1
Thomas Lickona, Mendidik Untuk membentuk Karakter: Bagaimana sekolah dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab, Penerjemah. Juma Abdu Wamaungo, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 103.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H