Mohon tunggu...
Siti Nur Asmayasari
Siti Nur Asmayasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - smile n keep spirit!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perwira Muda (Slamet Riyadi)

19 November 2021   18:12 Diperbarui: 19 November 2021   18:30 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                           Slamet Riyadi

                           Perwira Muda

Pagi siang yang cerah mengundang banyak senyuman penuh hangat di sebuah rumah di kota Solo Surakarta sederhana nan asri , seorang bayi laki laki yg lucu menggemaskan dilahirkan oleh seorang ibu yg berjasa bernama soetati pada selasa siang tanggal 26 Juli 1927. 

Soekamto berusia 1 tahun berada di pangkuan sang ibu harus terjatuh karena beliau yang tersandung ketika berjalan.

Suara isakan terdengar setiap hari membuat siapa saja ingin memeluk sang ibu yg selalu merasa bersalah terhadap apa yang terjadi.

"sudah bu, tidak usah ditangisi lagi semua sudah berlalu itu bukan salah ibu , sekarang kita fokus pada pengobatan dan merawat soekamto hingga sehat kembali" ucap bapak.

Sebab sejak terjadinya kecelakaan yang menimpa soekamto , anak kecil ini sering mengalami sakit-sakitan , tubuh yg lemas membuat nya mudah terserang berbagai penyakit.

Hingga suatu saat keluarga bapak soekamto menyarankan mengikuti sesuai tradisi adat Jawa dengan "menjualnya" ke salah satu kerabat , yaitu pamannya sendiri Warnohardjo.

Syarat yang berlaku menurut adat tersebut harus menggantikan namanya agar terhindar dari marabahaya.

"nama apa yg cocok untuk anak kita ini pak?" sahut ibu.

"kita beri nama Slamet saja bu , dia akan memiliki jiwa seperti bapak dan demi harapan keselamatan hidupnya"(sambil tersenyum).

"semoga nama yg diberi bapakmu menjadi nama yg sangat berjasa di dunia dan akhirat kelak ya nak"(sambil menatap slamet dengan penuh terharu).

Secara adat slamet menjadi anak pamannya namun masih tinggal bersama ibu dan bapaknya , karena pada saat remaja Slamet akan "dibeli" kembali kepada orang tua kandungnya seperti tradisi yang berlaku.

Semenjak itu soekamto resmi menyandang nama baru.

12 tahun berlalu seorang anak yang sudah mulai tumbuh remaja duduk disamping ayah nya dengan berpakain hijau seperti prajurit seperti pakaian bapaknya yang seorang perwira rendahan kasunanan sedang bercengkrama bersama bapak dan ibunya dimeja makan.

Setelah terjadinya jual beli menurut tradisi untuk keselamatan hidupnya , beliau sudah dibeli kembali oleh orang tuanya karena sudah beranjak remaja. 

"ayo nak bapak antarkan kamu ke sekolah" ucap bapak.

"iya pak , slamet sudah selesai makannya" sahut slamet.

 " bu bapak sama slamet pergi dulu ya , ibu hati hati dirumah" ucap bapak pada ibu (sambil mengecup kening ibu).

Setelah sampai disekolah ternyata slamet orang yang sangat pendiam dibandingkan di rumah , di tempat seramai ini dia lebih suka menyendiri , tidak seperti orang yang bergaul bersama teman temannya.

Di Sekolah slamet juga terkenal dengan nama Riyadi karena banyak anak seusianya memiliki kemiripan nama , Slamet duduk dibangku sekolah menengah milik mangkunegaran di solo.

Walaupun slamet terkenal dengan pendiamnya namun dia sangat aktif dalam menjawab pertanyaan dari semua guru dia juga dinilai akan sikap tegas dan keberaniannya.

Disaat pembelajaran berlangsung slamet diberi pertanyaan mengenai kelak cita cita apa yang akan dikejar slamet , dia pun berkata "saya kelak akan mengikuti jejak bapak saya menjadi perwira di kota ini.

Teman-teman slamet pun tak percaya apa yang diucapkannya mereka tertawa seperti mengejek .

"mana bisa kamu menjadi seperti bapakmu" ucap salah satu teman slamet. 

 Slamet yang mendengar cemoohan seperti itu tidak mengambil pusing dia lebih suka menutup telinga dan mulutnya untuk mengabaikan orang-orang yang seperti itu.

Tidak terasa slamet sudah lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya , kemudian dia menimba ilmu di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) pada tahun 1940 dan kemudian ke MULO Afd B. 

Namun bertepatan dengan kelulusan slamet pasukan jepang mendarat di Merak , Indramayu dan Rembang pada tahun 1942 , jepang mendapatkan perlawanan dari pasukan Hindia-Belanda namun pasukan Jepang lebih unggul dari persenjataan dan jumlah anggota sehingga Belanda dikalahkan oleh Jepang dan mengambil alih wilayah Indonesia tepatnya di solo pada tanggal 5 Maret 1942.

Slamet dengan keberaniannya menerobos masuk ke dalam markas polisi militer jepang yang dijaga ketat untuk menanyakan apa maksud jepang mengambil alih wilayah ini.

Namun jepang mengabaikan suara remaja satu ini , hingga satu hari dimana slamet Riyadi yang berusia 15 tahun ingin memutuskan merantau menuju jakarta untuk meneruskan pendidikan akademi kelautan milik pemerintah Jepang.

Sebelum slamet pergi dia meminta izin kepada bapak dan ibunya beserta keluarga untuk didoakan agar selamat sampai tujuan dan mendapatkan banyak ilmu.

" Ibu bapak Slamet pergi dulu untuk merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan Slamet." ucap Slamet (sambil memeluk kedua orang tuanya).

"Hati hati nak ibu dan bapak akan selalu mendoakan mu." sahut ibu (sambil menahan isak tangis).

Sesampainya di jakarta dia banyak bertemu dengan teman-teman seumuran bahkan lebih dewasa dari Slamet , hingga sikap menyendiri dan pendiam Slamet sudah mulai berkurang.

Slamet mengenyam pendidikan di Pendidikan Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) hingga meraih sebuah ijazah navigasi laut setelah menjadi lulusan peringkat pertama dengan nilai terbaik. Atas prestasi yang berhasil ia torehkan, Slamet Riyadi kemudian menjadi navigator kapal kayu yang berlayar antar pulau di Nusantara.

Slamet belum pulang kembali ke tempat asal setelah kelulusan dan karir nya.

Suatu malam slamet serta pemuda lainnya akan pergi menuju stasiun Gambir untuk bersuara dengan bergerak secara bersembunyi dengan harapan bisa mengusir Jepang suatu saat nanti.

Harapan itu belum pasti adanya hingga suatu hari dimana terjadinya perang dunia ke II antara sekutu dengan jepang , jepang mengakui kekalahan tersebut , slamet mengetahui bahwa adanya kekalahan pada Jepang sehingga dia mengambil kesempatan waktu tersebut dengan mengumpulkan rekan-rekan pelaut untuk mengangkat senjata.

"mari kita lakukan yang terbaik apapun yang terjadi saling membantu dan bekerja sama" ucap slamet pada rekannya. 

Slamet beserta rekannya berhasil membawa kabur kapal milik Jepang serta menggalang kekuatan dari para prajurit indonesia yang sebelumnya tergabung dalam kesatuan militer Dai Nippon.

Disitulah slamet menjadi buronan para polisi militer Jepang ( kei pei tai ) namun bagaimana pun cara yang dilakukan para polisi jepang Slamet Riyadi tidak bisa ditangkap.

"cari Slamet hingga tertangkap" ucap salah satu komandan Jepang.

"siap pak" anggota tentara Jepang

Selama mereka mencari slamet di jakarta , slamet kembali menuju solo untuk bertemu orang tua serta membantu perjuangan rakyat disana agar meraih kembali kota tersebut dari tangan Jepang.

Sepulangnya slamet ke depan halaman rumah , orang tua beserta keluarga sangat bangga akan kedatangan nya , slamet disambut sangat hangat.

"ibu bapak sangat bangga denganmu nak , tidak salah bapa memberi nama dan selalu mendoakanmu setiap waktu agar menjadi anak yang berguna." ucap bapak slamet (sembari memeluk Slamet).

"makasih atas doa dan dukungan dari jauh dari bapak dan ibu beserta keluarga , slamet sukses berkat doa kalian." ucap Slamet ( sambil terharu bahagia ).

Mereka pun berbincang bincang seraya melepas rindu setelah lama ditinggal oleh anaknya tersebut.

Selama di kampung slamet beserta rekannya mencari para pemuda Indonesia yang terlatih di kota solo dan Yogyakarta untuk melawan Jepang agar mundur dari kota tersebut.

" mari semua yang ada disini kita akan melawan pasukan jepang agar mundur dan mengambil alih kota ini menjadi wilayah yang berharga!" ucap slamet tegas. 

"Semangat, merdeka!!" ucap slamet tegas kembali. 

Slamet akan mengambil alih kembali wilayah yang dikuasai oleh Jepang dengan menggalang pasukan hingga setingkat batalyon yang terdiri dari para pemuda terlatih eks. Peta/Heiho/Kaigun. Pasukan yang ia galang tersebut dipersiapkan untuk merebut kembali kekuasaan politik dan militer kota Solo dan Jogjakarta. 

Setelah selesai untuk mengambil alih wilayah kekuasaan kota solo dan Yogyakarta. Kemudian beliau mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan persoalan tawanan Jepang di Solo dan Jawa Timur.

Keberhasilan Slamet Riyadi dalam setiap tugasnya membuat kepercayaan terhadap batalyonnya semakin meningkat , dia sangat disegani dan dihormati.

"kami percaya pada mu slamet apa yang kamu kerjakan selalu menjadi buah yang manis untuk kota ini" ucap salah satu komandan.

Sang terjadinya perlawanan antara jepang dengan pasukan batalyon untuk mengambil alih kekuasaan . Hingga akhirnya Indonesia pun merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 .

Tindakan heroik yang telah slamet Riyadi lakukan itu untuk merebut kembali solo dan yogyakarta menjadikannya sebagai Komandan Batalyon Resimen I Divisi X. 

Setelah mendapatkan gelar tersebut Slamet sepenuhnya membaktikan diri untuk mempertahankan kemerdekaan RI . 

Setelah proklamasi, Slamet Riyadi terus terlibat dalam operasi-operasi militer penting angkatan bersenjata RI. 

***

Pada suatu malam yang gelap Belanda datang kembali ke kota tersebut ingin berkuasa mengambil alih kekuasaan wilayah ini.

"pasukan kuasai kembali wilayah ini kita tidak boleh kalah!" ucap komandan pasukan Belanda.

Setelah mengetahui adanya Belanda yang ingin merebut kembali , dan terjadilah Agresi Militer Belanda I dan II yang masing-masing terjadi pada 1947 dan 1949.

 Slamet yang Bergabung dengan angkatan perang RI, langsung terlibat dengan sentral dalam berbagai aksi perjuangan melawan Belanda.

Ditengah-tengah saat melawan slamet beserta para pasukan sempat mengibarkan bendera merah putih dan sambil mengucapkan "Merdeka!!" 

Pada masa terjadinya perang sesudah kemerdekaan , tim batalyon yang dia pimpin juga menjadi lawan utama pasukan-pasukan Belanda dalam melakukan aksinya di Kota Solo.

Tanggal 7-10 Agustus 1949 terjadinya agresi militer Belanda II peristiwa Serangan Umum di Kota Solo.  

Serangan ini dilakukan sesuai perintah Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan dipimpin sendiri olehnya. saat di markas slamet bercakap untuk menjalankan strateginya agar Belanda gugur.

"saya memiliki strategi kita akan membagi beberapa tim untuk mengepung kota solo dari empat penjuru" ucap Slamet pada pasukan.

"Baik laksanakan" ucap anggota pasukan (sambil menuju tempat yang dituju).

Peperangan pun tidak bisa dihindarkan banyak suara senjata api yang membuat siapa yang mendengar pun merasa ketakutan.

Serangan Umum Kota Solo yang berlangsung selama 4 hari 4 malam hingga mencapai puncaknya pada tanggal 10 Agustus 1949. Serbuan frontal ini mengakibatkan 7 tentara Belanda tewas dan 3 orang lainnya menjadi tawanan . 

Tujuan dari Serangan itu tidak dimaksudkan untuk merebut kota, tetapi semata-mata untuk memberikan kesan kepada musuh bahwa TNI masih kuat. Saat serangan, pasukan Belanda benar-benar terdesak sehingga mereka hanya melakukan serangan dari dalam tangsi-tangsi.

Pada akhirnya pasukan-pasukan TNI menghentikan semua kegiatan militernya dan menaati perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Belanda pun gugur akibat Pertempuran itu , kemudian setelah itu ditutup dengan prosesi serah terima Kota Solo yang dimediasi pihak United Nations Commission for Indonesia (UNCI). 

Keberhasilan ini membuat Slamet Riyadi semakin dilibatkan dalam misi-misi berikutnya yang tak kalah penting. Ia terlibat dalam usaha menghentikan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) juga gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Jawa Barat, lalu menghadapi pasukan Andi Aziz di Makassar.

Usai Serangan Umum Kota Solo, dan perang-perang lainnya beliau yang sudah mendapatkan pangkat menjadi Brigadir jendral dan beragama katolik akan dibaptis di Gereja Santo Antonius Purbayan Solo. 

Setelah dibaptis sesuai yang ditentukan Namanya pun kemudian ditambah kan menjadi Ignatius Slamet Riyadi.

Beberapa tahun usia orang tua slamet pun sudah semakin tua dengan berjalannya waktu , mereka senang telah mendidik slamet dari belia hingga menjadi orang yang sangat berjasa, orang tua slamet pun meninggal disaat slamet akan memimpin pasukan untuk ditugaskan membasmi pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di kawasan timur Indonesia .

Diumurnya yang masih muda menginjak 23 tahun Slamet menempati posisi penting dalam misi bernama Senopati. 

 

Slamet menikah bersama soerachmi wanita yang dia cintai , wanita yang merupakan teman sekelasnya dulu , orang tua Slamet tau bawah anaknya sudah besar dan menikahi gadis cantik .

Kematian orang tua slamet yang sedang sakit terdengar hingga ke telinga beliau , beliau hanya bisa berdoa pada tuhan agar orang tuanya ditempatkan ditempat yang layak .

Namun setelah mendengar berita duka , Slamet tetap menjalani tugasnya untuk pergi menuju kota ambon. Slamet beserta pasukan melewati berbagai hutan bakau dan hamparan rawa yang menghadang , dengan kegigihannya slamet memerintahkan pasukannya agar tetap waspada dan berjaga jikalau musuh tiba-tiba menghadang. Sudah banyak rentetan peluru yang menghadang namun dengan kegigihan pasukan serta pemimpin nya mereka tidak ada pertumpahan darah dari serangan apapun. 

Berbulan-bulan hingga pertengahan pada tanggal 4 November tahun 1950 pasukan yang dipimpin slamet akhirnya sampai dan dapat mendekati benteng Victoria di kota Ambon.

Disaat menjalankan tugas Slamet riyadi menyatakan keinginannya agar terlaksana , beliau berbincang bersama sahabat sekaligus rekan kerjanya kolonel A.E Kawilarang.

"Kalaupun operasi ini selesai , saya ingin membentuk pasukan khusus yang setangguh dengan pasukan baret hijau setangguh pasukan Belanda saat ini" ucap Slamet Riyadi 

Rekannya yang mendengarkan cita-cita nya pun bersemangat setuju.

"Saya yakin operasi ini akan cepat selesai ,mari kita wujudkan cita-citamu Slamet " ucap kolonel A.E Kawilarang

Slamet beserta pasukannya menghadang begitu banyak serangan , bunyi peluru terdengar dimana mana suara tembakan seperti saut menyaut.

"Dor" salah satu tembakan berondong peluru mengenai salah satu bagian tubuh Slamet tepat diperut ketika Slamet akan mendekati gerbang benteng Victoria.

"Jendral!!!" 

Suara teriakan beserta tangisan menjadi satu , beberapa pasukan lansung mengamankan untuk segera dilakukan pertolongan medis.

Namun usai tertembak jiwa pemimpin Slamet tetap ada , beliau tetap memerintahkan intruksi kepada para pasukannya yang masih bertempur diambon.

Brigadir jenderal Slamet dibawa di rumah sakit darurat di atas kapal di perairan Tulehu, Maluku Tengah, dokter dan tenaga medis lainnya berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa Slamet Riyadi.

"Kami mohon selamat kan nyawa jendral " ucap salah satu anggota pasuka (sambil menahan tangis )

"Kami akan membantu semampu yang kami bisa" ucap salah satu dokter 

Namun, Tuhan berkehendak lain. Soekamto yang namanya sudah diganti menjadi Slamet dengan harapan selalu mendapat keselamatan ternyata tidak tertolong. Di hari yang sama, pukul 11 malam, diusianya yang masih dini Slamet Riyadi mengembuskan napas terakhirnya.

Kabar duka yang terdengar dan kebahagian menjadi satu , pasukan yang dipimpin Slamet berserta sahabatnya mendapatkan kemenangan namun pemimpin yang kita hormati gugur.

"perasaan yang tidak mengenakkan dan menyenangkan datang secara bersamaan , mari kita doakan jendral slamet agar tenang disana" ucap kolonel A.E Kawilarang kepada pasukan yang tersisa.

Jasad sang perwira muda dimakamkan di Tulehu kota Ambon Maluku atas permintaan masyarakat setempat. Sedangkan sebagian tanah kuburnya dibawa ke Surakarta untuk disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Solo. Slamet Riyadi meninggalkan istri tercinta nya serta para rekan yang menghormati beliau.

Setelah bertahun tahun Kolonel A.E Kawilarang mengingatkan cita-cita yang ingin diwujudkan slamet yang belum sempat terwujudkan. 

" Saya berjanji akan mewujudkannya Slamet" ucap kolonel Kawilarang didepan makam Slamet.

Untuk mewujudkan nya Kawilarang membentuk Kesatuan Komando (Kesko), lalu berturut-turut berganti nama Korp Komando Angkatan Darat (KKAD), Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha), hingga menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun