Slamet beserta pasukannya menghadang begitu banyak serangan , bunyi peluru terdengar dimana mana suara tembakan seperti saut menyaut.
"Dor" salah satu tembakan berondong peluru mengenai salah satu bagian tubuh Slamet tepat diperut ketika Slamet akan mendekati gerbang benteng Victoria.
"Jendral!!!"Â
Suara teriakan beserta tangisan menjadi satu , beberapa pasukan lansung mengamankan untuk segera dilakukan pertolongan medis.
Namun usai tertembak jiwa pemimpin Slamet tetap ada , beliau tetap memerintahkan intruksi kepada para pasukannya yang masih bertempur diambon.
Brigadir jenderal Slamet dibawa di rumah sakit darurat di atas kapal di perairan Tulehu, Maluku Tengah, dokter dan tenaga medis lainnya berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa Slamet Riyadi.
"Kami mohon selamat kan nyawa jendral " ucap salah satu anggota pasuka (sambil menahan tangis )
"Kami akan membantu semampu yang kami bisa" ucap salah satu dokterÂ
Namun, Tuhan berkehendak lain. Soekamto yang namanya sudah diganti menjadi Slamet dengan harapan selalu mendapat keselamatan ternyata tidak tertolong. Di hari yang sama, pukul 11 malam, diusianya yang masih dini Slamet Riyadi mengembuskan napas terakhirnya.
Kabar duka yang terdengar dan kebahagian menjadi satu , pasukan yang dipimpin Slamet berserta sahabatnya mendapatkan kemenangan namun pemimpin yang kita hormati gugur.
"perasaan yang tidak mengenakkan dan menyenangkan datang secara bersamaan , mari kita doakan jendral slamet agar tenang disana" ucap kolonel A.E Kawilarang kepada pasukan yang tersisa.