Mohon tunggu...
Siti Nur Asmayasari
Siti Nur Asmayasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - smile n keep spirit!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perwira Muda (Slamet Riyadi)

19 November 2021   18:12 Diperbarui: 19 November 2021   18:30 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Disaat pembelajaran berlangsung slamet diberi pertanyaan mengenai kelak cita cita apa yang akan dikejar slamet , dia pun berkata "saya kelak akan mengikuti jejak bapak saya menjadi perwira di kota ini.

Teman-teman slamet pun tak percaya apa yang diucapkannya mereka tertawa seperti mengejek .

"mana bisa kamu menjadi seperti bapakmu" ucap salah satu teman slamet. 

 Slamet yang mendengar cemoohan seperti itu tidak mengambil pusing dia lebih suka menutup telinga dan mulutnya untuk mengabaikan orang-orang yang seperti itu.

Tidak terasa slamet sudah lulus dengan nilai terbaik di sekolahnya , kemudian dia menimba ilmu di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) pada tahun 1940 dan kemudian ke MULO Afd B. 

Namun bertepatan dengan kelulusan slamet pasukan jepang mendarat di Merak , Indramayu dan Rembang pada tahun 1942 , jepang mendapatkan perlawanan dari pasukan Hindia-Belanda namun pasukan Jepang lebih unggul dari persenjataan dan jumlah anggota sehingga Belanda dikalahkan oleh Jepang dan mengambil alih wilayah Indonesia tepatnya di solo pada tanggal 5 Maret 1942.

Slamet dengan keberaniannya menerobos masuk ke dalam markas polisi militer jepang yang dijaga ketat untuk menanyakan apa maksud jepang mengambil alih wilayah ini.

Namun jepang mengabaikan suara remaja satu ini , hingga satu hari dimana slamet Riyadi yang berusia 15 tahun ingin memutuskan merantau menuju jakarta untuk meneruskan pendidikan akademi kelautan milik pemerintah Jepang.

Sebelum slamet pergi dia meminta izin kepada bapak dan ibunya beserta keluarga untuk didoakan agar selamat sampai tujuan dan mendapatkan banyak ilmu.

" Ibu bapak Slamet pergi dulu untuk merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan Slamet." ucap Slamet (sambil memeluk kedua orang tuanya).

"Hati hati nak ibu dan bapak akan selalu mendoakan mu." sahut ibu (sambil menahan isak tangis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun