Individu yang normal adalah individu yang menunjukkan tingkat konsistensi yang tinggi dalam fungsi psikis dan fisik mereka. Orang-orang memiliki fokus diri yang kuat karena sistem psikologis dan fisik baik. Kemampuan berkonsentrasi dapat dikelola dan digunakan semaksimal mungkin saat melakukan tugas sehari-hari yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
B. Faktor Lingkungan
Deskripsi pekerjaan yang jelas, wewenang yang tepat, tujuan kerja yang sulit, teknik komunikasi kerja yang efisien, hubungan kerja yang damai, budaya kerja yang sopan dan bersemangat, kesempatan berkarir, peluang kerja yang cukup sesuai, dan elemen-elemen lainnya merupakan komponen penting dari lingkungan organisasi (Khaeruman, 2021).
     Alasan yang disebutkan di atas mengarah pada kesimpulan bahwa kinerja adalah aset utama yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan mereka dapat dipengaruhi oleh elemen pribadi dan lingkungan.
Penilaian Kinerja
     Manajemen menggunakan tinjauan kinerja sebagai metode untuk mengevaluasi apakah karyawan melakukan pekerjaan mereka sesuai dengan instruksi. Menurut Leon C. Manginson A.A. Anwar Prabhu Mankunegara, menilai orang, benda, dan barang (komoditas) yang berbeda melibatkan penafsiran atau penentuan nilai, atribut, dan keadaan mereka. Menurut Hasibuan yang dikutip Astutik Mardi, ada beberapa alasan mengapa suatu kinerja dapat dikatakan baik, sebagai berikut:
A. Loyalitas
Loyalitas terdiri dari tekad dan kemampuan pegawai dalam menaati dan melakukan sesuatu secara spesifik. Diharapkan bertindak dengan kesadaran dan tanggungjawab yang cukup. Pegawai dikatakan loyal apabila mereka bertanggung jawab penuh terhadap misi organisasi dan menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
B. Prestasi
Pengalaman, bakat, dan kapasitas seseorang untuk menyelesaikan tugas umumnya merupakan faktor yang mempengaruhi seberapa baik kinerja seseorang di tempat kerja.
C. Kreativitas