Kenapa Mbak Nina pesan ke Bu Katemi dan bukan kepada yang lain? Karena gatot buatan Bu Katemi beda dengan gatot buatan lainnya. Ah bedanya apa? Kan sama-sama berbahan dasar ketela. Bedanya pada jenis ketela yang dipakai dan cara pengolahannya. Â Ketela yang dipakai adalah ketela dengan jenis tertentu. Karena tidak semua jenis ketela bisa dipakai. Penasaran dengan jenis ketela dan cara pengolahannya? Tunggu tulisan saya berikutnya ya.
![Proses merendam gatot. Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/01/img-20191231-210547-5e0c0698097f364ee55ce612.jpg?t=o&v=555)
2. Selama merendam airnya bisa diganti 2 - 3 kali
3. Bersihkan gatot dan tiriskan.
4. Kukus gatot di atas api sedang selama 15 - 20 menit
5. Matikan api dan pindahkan gatot dalam wadah yang tahan panas.
6. Urap/campur gatot dengan kelapa parut yang sudah diberi garam halus.
![Gatot yang baru dikukus. Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/01/img-20200101-054416-5e0c0632097f36429c5571d2.jpg?t=o&v=555)
Anda penasaran? Harganya perkilo gram berkisar 23 ribu - 25 ribu.
Kenyalnya, gurihnya ouwh, Â benar benar menari di lidah. Â Yummy pokoknya, Â bikin ketagihan. Sekali cuil dimasukkan ke mulut, Â pasti nambah lagi. Â Ambil lagi. Uwenak tenan
Mau nyoba? Â Bikin deh, Â atau bisa datang ke tempatku. Â Kita makan sama sama pasti nikmatnya berlipat tiada tara. Â
Siti Nazarotin
Blitar, 1 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI