Membuka halaman pagi dengan tahun berganti, Â ada rasa bahagia menyelimuti. Â Bukan karena penanggalan kalendernya tapi libur awal tahun ini ada yang sedang menanti. Â Bersua kawan lama, Â acara jalan- jalan selanjutnya. Â Siapa yang tak suka? Â Sesuatu yang langka.
Dalam kota saja sih tujuannya, Â tapi membayangkam keseruan tertawa, Â bercengkerama bersama, itulah yang membuatku bahagia. Â Happy euy. Â Happy new year. Tarraa
Travelingnya ke sebuah tempat wisata yang berada di Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar yaitu Kebun Kopi Karang Anyar. Lokasinya tidak jauh dari area Candi Penataran, yakni ke arah timur sekitar 7 kilometer. Dekat dari rumahku loh.
Maunya sekedar kumpul-kumpul, makan-makan dan nyanyi-nyanyi bareng saja. Tak perlu tempat yang jauhlah asal bisa ketemuan. Â Kompak dalam kebersamaan yang selama ini sudah terjalin sangat baik.
Nah, dalam acara apapun, yang tak boleh ketinggalan adalah soal makanan. Baik berupa menu berat maupun  sekedar camilan atau kudapan lainnya. Khas,  ibu - ibu kan. Atau cuma aku ibu ibu yang masuk kategori begitu.  Biarin wes,  yang penting ada makanan itu saja.
Yang kubawa bukan makanan bergengsi, berbahan singkong yang kata sebuah lagu jaman Ari Wibowo dulu simbol kelas 2. Ingat lagu kau suka singkong aku suka keju? Â Hehe, Â lagu itu cukup menggambarkan kelas pemakan singkong kan? Biarin. Bagiku makanan apapun bentuknya, bahannya dari apa, Â harus dihargai. Â Secara dia sudah berjasa mengisi perut, Â memberi kegiatan positif bagi usus.
Makanan yang kubawa kali ini berjenis kudapan  olahan sendiri. Dari Singkong,  dengan nama jadinya Gatot. Bukan akronim gagal total loh ya. Namun Gatot adalah salah satu kudapan khas desa yang sempat tenggelam di telan zaman tapi kini muncul kembali. Menjadi kudapan yang banyak diminati bahkan nagihi bagi sesiapa yang pernah memakannya.
Kudapan yang berbahan dasar ketela pohon atau singkong ini proses pengolahannya tergolong lama dan menbutuhkan ketelatenan. Karena proses pembuatannya yang lama ini maka banyak masyarakat di desa yang membuat gatot instan. Itu yang siap masak.
![Gatot instan yang masih mentah. Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/01/img-20200101-073331-5e0c059f097f36133b45f062.jpg?t=o&v=770)
Di daerah Blitar  pembuat gatot rata-rata dari daerah pegunungan. Karena bahannya banyak didapatkan di sana. Aku membeli gatot instan ini dengan cara memesan terlebih dahulu. Kenapa demikian, karena pembuat gatot  terbatas dan yang memesan banyak.
Aku pesan dari salah satu teman, namanya Mbak Nina, dia ambil langsung dari pembuatnya yaitu Bu Katemi dari Desa Sumberkembar Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Lokasi rumah Bu Katemi sekitar 25 km dari rumahku. Jauh banget ya.
Kenapa Mbak Nina pesan ke Bu Katemi dan bukan kepada yang lain? Karena gatot buatan Bu Katemi beda dengan gatot buatan lainnya. Ah bedanya apa? Kan sama-sama berbahan dasar ketela. Bedanya pada jenis ketela yang dipakai dan cara pengolahannya. Â Ketela yang dipakai adalah ketela dengan jenis tertentu. Karena tidak semua jenis ketela bisa dipakai. Penasaran dengan jenis ketela dan cara pengolahannya? Tunggu tulisan saya berikutnya ya.
![Proses merendam gatot. Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/01/img-20191231-210547-5e0c0698097f364ee55ce612.jpg?t=o&v=770)
2. Selama merendam airnya bisa diganti 2 - 3 kali
3. Bersihkan gatot dan tiriskan.
4. Kukus gatot di atas api sedang selama 15 - 20 menit
5. Matikan api dan pindahkan gatot dalam wadah yang tahan panas.
6. Urap/campur gatot dengan kelapa parut yang sudah diberi garam halus.
![Gatot yang baru dikukus. Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/01/img-20200101-054416-5e0c0632097f36429c5571d2.jpg?t=o&v=770)
Anda penasaran? Harganya perkilo gram berkisar 23 ribu - 25 ribu.
Kenyalnya, gurihnya ouwh, Â benar benar menari di lidah. Â Yummy pokoknya, Â bikin ketagihan. Sekali cuil dimasukkan ke mulut, Â pasti nambah lagi. Â Ambil lagi. Uwenak tenan
Mau nyoba? Â Bikin deh, Â atau bisa datang ke tempatku. Â Kita makan sama sama pasti nikmatnya berlipat tiada tara. Â
Siti Nazarotin
Blitar, 1 Januari 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI