Mohon tunggu...
Siti KumalaTumanggor
Siti KumalaTumanggor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berharap pada manusia sama dengan patah hati secara sengaja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Retak

10 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 10 Oktober 2021   14:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kekasih? Aku masih istrimu, Pa!" 

"Aku ingin cerai dari kamu, aku sudah tidak tahan hidup bersamamu!" bentak papa Kila membuat air mata wanita itu meluncur deras.

"Nggak, Pa, Papa becanda, 'kan?" Mama Kila masih tak percaya, dia meraih tangan sang suami. Namun, apa yang dilakukan pria itu sungguh sangat menyakitkan. Dengan kasar dia mengentakkan tangan mama Kila hingga tersungkur di lantai.

"Mama!" Kila berlari untuk membantu mamanya bangkit. Mereka berdua menangis meratapi kenyataan yang sungguh tak pernah mereka bayangkan sama sekali.

"Papa keterlaluan!"

"Aku tidak peduli! Mulai besok kosongkan rumah ini karena Indah akan tinggal di sini!" tandas pria itu sebelum mereka melenggang pergi meninggalkan dua wanita yang kini bersimbah air mata.

Keluarga itu telah hancur, keluarga yang selama ini terlihat harmonis. Yang selama ini dipenuhi canda dan tawa. Keluarga yang selama ini dibanggakan di depan teman-teman. Kini telah terpecah, tak akan ada lagi kebahagiaan itu. Tak akan ada lagi apa yang menyayangi mama dan tak ada lagi papa yang memanjakan Kila. Tak ada lagi!

Selesai
***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun