Mohon tunggu...
Siti Khusnul Khotimah
Siti Khusnul Khotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis buku A Good Change: sebuah penerapan filosofi Kaizen bagi yang sedang berada di titik terendah. Menulis seputar Self-Improvement, Growth Mindset, dan Tips Penunjang Karir. Yuk berkawan di IG dan TT @sitikus.nl ✨ Salam Bertumbuh 🌻🔥

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu, Kenapa Engkau Berbohong?

21 Desember 2022   21:12 Diperbarui: 12 Januari 2023   09:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Ibu dan Anaknya | sumber: geotimes.id

Lagi-lagi air mataku mengalir. Kali ini lebih deras. 

Tiba-tiba saja aku teringat kembali, momen dimana aku akan pergi merantau untuk pertama kalinya. 

Ibu adalah orang yang paling sibuk mempersiapkan segala kebutuhanku. Sandang, pangan, dan uang saku. Semua sudah Ibu atur dalam satu koper kecil yang siap ku bawa. Saat itu, aku malah sibuk mengadakan acara perpisahan dengan teman-teman kecilku di kampung. 

Andai aku tahu, saat itu Ibu harus berhutang pada tetangga agar aku bisa pergi mencari pekerjaan. 

Andai aku tahu, saat itu Ibu kelimpungan mencari kendaraan umum yang belum banyak melintas di kampung kami. 

Andai aku tahu, saat itu Ibu adalah orang yang paling bangga sekaligus sedih karena melepas kepergiaan ku ke tanah rantau seorang diri. 

Ya, Ibuku memiliki peran ganda sebagai seorang wanita yang melahirkanku, juga seorang Ayah yang berkewajiban memenuhi kebutuhan dapur. 

Namun, tak pernah ku lihat Ibu menangis, bahkan saat aku memeluknya untuk naik bis menuju perantauan. 

Justru, Ibu tersenyum dan memberikan dukungan moril yang membuatku yakin dan mantap untuk mencari penghidupan yang layak di kota. Senyum Ibu masih dapat kuingat dengan jelas. 

Senyum yang penuh dengan kebohongan. 

Ibu selalu tersenyum, walau hatinya sedang menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun