Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bergadang terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

28 Januari 2025   22:12 Diperbarui: 29 Januari 2025   00:02 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disusun Oleh: Siti Aisyah

Prodi S1 Keperawatan

Fakultas Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat

Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi Jl. Kusuma

Bhakti No. 10, Campago Impuh, kec. Mandiangin Koto Selayan

Kota Bukittinggi, Sumatra Barat 2611

Email: sitiaisyahhh2910@gmail.com

 Begadang menurut KBBI yaitu seringnya seseorang melakukan kegiatan tertentu hingga larut malam seperti mengerjakan tugas sekolah atau kuliah, belajar, kecanduan game online, nonton film, dan lain sebagainya2 Namun tanpa disadari kebiasaan tersebut dapat menimbulkan dampak yang buruk yaitu kualitas dan pola tidur terganggu, sistem imun menjadi lemah, gangguan kesehatan (depresi, stres, penyakit jantung, stroke, dan diabetes), produksi hormon menurun, susahbangun pagi, dan kemampuan berpikir menurun.

 Begadang juga dapat menjadi penyebab kematian. Penelitian yang dilakukan di Negara Inggris melibatkan 433.000 orang berusia 39-73 tahun menemukan bahwa terdapat 10 % orang yang sering begadang meninggal dunia dalam kurun 6,5 tahun studi dibandingkan dengan orang-orang yang tidur tepa waktu.3Kebiasaan begadang menjadi hal yang lumrah bagi sebagian besar masyarakat. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat sering begadang dapat dirasakan secara langsung setelah selesai begadang dan tidak mengetahui cara mengatasi kebiasaan tersebut.

Dampak Bergadang terhadap Kesehatan Fisik dan Mental

1. Dampak terhadap Kesehatan Fisik

Bergadang secara rutin dapat menyebabkan berbagai gangguan fisik, termasuk:

a. Melemahkan Sistem Imun

 Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh yang kurang istirahat kesulitan memproduksi protein pelawan infeksi, sehingga menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Penelitian oleh Irwin (2020) menunjukkan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam secara konsisten dapat meningkatkan risiko infeksi hingga 50%.

b. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

 Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan jantung. Sebuah studi oleh Grandner & Hale (2021) menyebutkan bahwa individu yang terbiasa bergadang memiliki tekanan darah yang lebih tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

c. Kenaikan Berat Badan

 Bergadang sering dikaitkan dengan gangguan metabolisme tubuh. Ketika seseorang kurang tidur, produksi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin, menjadi tidak seimbang. Akibatnya, orang cenderung makan lebih banyak, terutama makanan tinggi kalori, yang dapat memicu obesitas.

d. Gangguan Fungsi Otak

 Tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk mendukung fungsi otak, termasuk konsentrasi, daya ingat, dan pengambilan keputusan. Kurang tidur kronis dapat menurunkan kinerja kognitif, seperti yang dibuktikan dalam penelitian oleh Dinges et al. (2021).

2. Dampak terhadap Kesehatan Mental

Bukan hanya fisik, kebiasaan bergadang juga memiliki efek yang besar pada kesehatan mental, seperti:

a. Stres dan Kecemasan

Tidur yang tidak cukup meningkatkan kadar hormon stres (kortisol) dalam tubuh, sehingga membuat seseorang lebih mudah merasa cemas dan gelisah. Penelitian oleh Walker (2020) menunjukkan bahwa kurang tidur menghambat kemampuan otak untuk mengelola emosi secara efektif, yang sering kali berujung pada stres.

b. Depresi

Kurang tidur yang berkepanjangan dapat memicu gangguan suasana hati, seperti depresi. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada produksi serotonin dan dopamin, dua hormon penting yang mengatur kebahagiaan. Dalam penelitian Buysse (2020), ditemukan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko depresi hingga dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidur cukup.

c. Gangguan Fokus dan Produktivitas

Kurang tidur juga mengurangi kemampuan untuk fokus, sehingga produktivitas kerja dan belajar menjadi terganggu. Ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri, yang pada akhirnya memperburuk kesehatan mental.

Cara Menghilangkan Kebiasaan Bergadang

1. Tetapkan Jadwal Tidur yang Konsisten

2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

3. Hindari Konsumsi Kafein dan Makanan Berat Menjelang Tidur

4. Lakukan Rutinitas Relaksasi Sebelum Tidur

5. Hindari Tidur Siang yang Berlebihan

Bergadang mungkin tidak dapat dihindari dalam beberapa situasi, tetapi kebiasaan ini sebaiknya tidak dilakukan secara terus-menerus. Tidur cukup, yaitu sekitar 79 jam per malam untuk orang dewasa, adalah salah satu pilar utama kesehatan fisik dan mental. Untuk menjaga pola tidur yang baik, penting untuk mengatur jadwal tidur secara konsisten dan menghindari konsumsi kafein menjelang malam

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2021. https://kbbi.web.id/. Diakses pada tanggal 9juli 2022

 Watson, N. F., & Martin, J. L. (2022). The Role of Sleep in Physical and Mental Health. Sleep Medicine Reviews, 61, 101-112.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun