Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Dari Mata ke Metta

24 Juli 2022   13:58 Diperbarui: 24 Juli 2022   14:01 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah, gue bebas milih, nih?" Pijar mengusap kedua tangannya dengan senyum merekah.

"Lo doyan bat dah sisa Lendra." Lelaki yang tadi hanya tertawa ikut menimpali. "Sisa Lendra itu asam semua." Suaranya memelan.

Pletak!

Sendok makan yang ada di atas meja melayang mengenai kepala Alan. "Lo kira gue ngapain itu cewek, ha? Gue cuma koleksi pacar, nggak merusak mereka bego!" Lendra mendengkus kasar. 

Kedua temannya terbahak-bahak melihat ekspresi kekesalan Lendra.

"Santai, Bro. Lo emang bangsat alim dah," ujar Pijar dengan tepuk tangan.

"Mau gue pukul lo? Ngehina itu namanya!" Lendra bangkit, menggulung lengan seragamnya.

Alan yang melihat itu langsung menengahi. "Hei, ini ada di mana?"

"Kantin," jawab keduanya serentak.

"Kantin tempat ngapain?" 

"Makan." Keduanya lagi-lagi menjawab serentak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun