Tadi hanya mimpi? Mengapa terasa nyata sekali? Tanyanya pada diri sendiri
      Menengok jam yang tersampir di dinding. Senja menormalkan nafasnya. Kepalanya sedikit menunduk. Pikirannya penuh. Ucapan dari bapak tua yang datang menemuinya di mimpi. Semua yang dikatakannya. Terus terngiang-ngiang. Berputar bagai playlist. Urut.
      Senja memijat pangkal hidungnya. Menyibak selimut. Turun dari ranjang. Mengambil air wudhu. Terdengar azan yang sudah berkumandang di masjid terdekat. Memilih shalat magrib untuk menenangkan pikirannya.
Siti Hartinah
Semarang, 16 Januari 2021
(Foto hasil jepretan sendiri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H