"Mbak boleh nanti saya ijin sebentar?" tanya Senja pada sang manager.
      "Saya ada urusan sebentar." tambahnya.
      "Oke... ada selang waktu 3 jam bisa kamu manfaatkan."
      "Terima kasih."
      Setelah beberapa hari, merasa badannya tidak ada perubahan. Padahal obat penangkal masuk angin seperti iklan di televisi sudah diminumnya. Senja memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Menekan rasa khawatirnya pada tubuh yang dititipkan oleh Sang Pencipta padanya.
      Memasuki ruangan berbau obat-obatan. Ia membuka kacamata hitamnya. Memberikan senyum ramah pada dokter perempuan di hadapannya. Menjelaskan secara terperinci yang dia rasakan. Menyibak rambutnya dan menunjukkan benjolan yang ada di lehernya. Dokter itu menyentuh benjolan tersebut dengan berkata maaf sebelumnya.
      "Kita lakukan cek laboratorium ya, Mbak Senja," ucapnya sambil menuliskan rujukan.
      "Apakah parah dok?"
      "Ini masih perkiraan saya saja. Lebih jelasnya kita perlu melakukan cek lab. Nanti setelah keluar hasilnya, saya jelaskan,"  Dokter perempuan itu tersenyum.
      Ketika hasilnya tidak bisa dilihat hari itu juga. Senja beranjak kembali ke studio.
                                                                               *****