Mohon tunggu...
Siti Hartinah
Siti Hartinah Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Seorang pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jingga di Langit Selatan

16 Januari 2021   08:41 Diperbarui: 16 Januari 2021   08:51 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           "Aku sudah berdoa meminta kesembuhan."

           "Sisanya, aku berserah kepada-Nya."

           "Tidak ada orang yang berserah sepertimu..." ucapnya.

           Giginya gemelatuk. Tangan saling meremas. Senja geram. Menahan marah. Sangking geramnya air matanya hampir luruh lagi. Kenapa dia bicara seperti itu? Bukankah itu yang diajarkan?

           Kekehannya lirih terdengar, "Kau tidak pernah berserah. Berserah tidak mengorbankan kebahagiaan."

           Apa maksudnya? Pikir Senja dalam hati.

           "Kau lihat?" Tunjuknya.

           Kumpulan warna memenuhi langit. Matahari sudah benar-benar hilang. Hanya tersisa semburat warna jingga yang muncul di balik awan putih.

           "Kau tau matahari tenggelam di langit barat?"

            Aku mengangguk.

           "Itu sudah paten. Lain halnya jika kiamat datang,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun