"Aku sudah berdoa meminta kesembuhan."
      "Sisanya, aku berserah kepada-Nya."
      "Tidak ada orang yang berserah sepertimu..." ucapnya.
      Giginya gemelatuk. Tangan saling meremas. Senja geram. Menahan marah. Sangking geramnya air matanya hampir luruh lagi. Kenapa dia bicara seperti itu? Bukankah itu yang diajarkan?
      Kekehannya lirih terdengar, "Kau tidak pernah berserah. Berserah tidak mengorbankan kebahagiaan."
      Apa maksudnya? Pikir Senja dalam hati.
      "Kau lihat?" Tunjuknya.
      Kumpulan warna memenuhi langit. Matahari sudah benar-benar hilang. Hanya tersisa semburat warna jingga yang muncul di balik awan putih.
      "Kau tau matahari tenggelam di langit barat?"
      Aku mengangguk.
      "Itu sudah paten. Lain halnya jika kiamat datang,"