Nilai-nilai baru dapat mengubah perilaku masyarakat, misalnya dalam hal partisipasi politik, kesadaran akan hak asasi manusia, atau sikap terhadap lingkungan.
Terkadang, nilai-nilai baru dapat bertentangan dengan nilai-nilai yang sudah ada dalam masyarakat, sehingga menimbulkan konflik sosial.
Nilai-nilai baru perlu diinternalisasi oleh masyarakat agar menjadi bagian dari norma sosial. Proses internalisasi ini membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar.
 Identitas: Kita?Â
Baik identitas nasional maupun identitas kelompok, perubahan struktur dapat menjadi pemicu perubahan identitas. Misalnya, perubahan struktur yang lebih sentralistik dapat menggeser identitas lokal menjadi identitas nasional yang lebih kuat. Perubahan struktur pemerintahan dapat mempengaruhi identitas nasional dan identitas kelompok. Beberapa contohnya adalah:
Identitas Nasional: Perubahan struktur yang lebih sentralistik dapat memperkuat identitas nasional dengan menekankan kesatuan dan persatuan bangsa. Sebaliknya, desentralisasi dapat memperkuat identitas lokal dan regional.
Identitas Kelompok: Perubahan struktur dapat mengubah posisi dan peran kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Misalnya, kelompok minoritas mungkin merasa lebih termarginalkan atau lebih terwakili setelah terjadi perubahan struktur.
Perubahan struktur pemerintahan adalah proses yang kompleks dan memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan masyarakat. Dengan memahami bagaimana kekuasaan didistribusikan, nilai-nilai apa yang dianut, dan bagaimana identitas terbentuk, kita dapat lebih baik memahami dampak perubahan ini dan merumuskan kebijakan yang lebih baik.
Dampak Perubahan yang Mungkin?Â
Perubahan struktur pemerintahan memiliki dampak yang sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari.Â
Perubahan struktur dapat meningkatkan atau justru menghambat akses masyarakat terhadap layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.