Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Perubahan Nomenklatur dalam Lensa Antropologi

13 Oktober 2024   16:38 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap perombakan kabinet pemerintahan ibarat pergeseran lempeng tektonik, yang mengatur ulang lanskap kekuasaan dan pengaruh. Ketika lempeng birokrasi berbenturan, getarannya terasa jauh melampaui ruang-ruang pemerintahan, mencapai jantung masyarakat. Tulisan  ini akan meneliti bagaimana pergeseran-pergeseran ini, melalui lensa antropologi, membentuk kembali pemahaman kita tentang kekuasaan, identitas, dan budaya di Indonesia.

Perubahan, Konstanta dalam Dinamika Kekuasaan

Indonesia, sebagai negara dengan sejarah panjang dan beragam, tak lepas dari dinamika perubahan. Salah satu perubahan yang kerap terjadi adalah perombakan struktur kementerian/lembaga negara. Lebih dari sekadar pergeseran kursi dan penamaan, perubahan ini memiliki implikasi yang luas dan mendalam, menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Lensa Antropologi: Melihat Lebih Dalam

Antropologi, ilmu yang mempelajari manusia dalam segala aspek kehidupannya, menawarkan perspektif unik untuk memahami dampak perubahan ini. Jika kita melihat perubahan struktur pemerintahan hanya dari sudut pandang politik atau administrasi, maka antropologi mengajak kita untuk menggali lebih dalam. Bagaimana perubahan ini memengaruhi interaksi sosial, membentuk identitas, dan merubah tatanan budaya?

Dampak yang Tak Terlihat

Perubahan struktur kementerian/lembaga negara bukan sekadar perombakan organisasi, melainkan juga pergeseran dalam beberapa hal, di antaranya: 

Kekuasaan: Kekuasaan: Dimana Arah Angin Berhembus

Kekuasaan merujuk pada siapa yang berkuasa, bagaimana kekuasaan didistribusikan, dan bagaimana kekuasaan ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Perubahan struktur pemerintahan seringkali melibatkan pergeseran dalam distribusi kekuasaan. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana hal ini terjadi:

Konsentrasi atau Desentralisasi: Perubahan struktur dapat menyebabkan kekuasaan terkonsentrasi di tingkat pusat atau didesentralisasikan ke tingkat daerah. Konsentrasi kekuasaan biasanya terjadi saat pemerintah pusat ingin memperkuat kendali atas kebijakan, sementara desentralisasi bertujuan untuk memberikan otonomi yang lebih besar kepada daerah.

Pergeseran Kekuatan Antar Lembaga: Perubahan struktur dapat mengubah keseimbangan kekuatan antar lembaga negara. Misalnya, lembaga legislatif mungkin menjadi lebih kuat dalam membuat kebijakan, atau lembaga eksekutif mungkin lebih dominan dalam pelaksanaan kebijakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun