Antropologi, sebagai ilmu yang mempelajari manusia dalam segala aspek kehidupannya, memiliki banyak ahli yang telah meneliti perilaku prososial dalam berbagai konteks budaya. Beberapa nama yang sering muncul dalam kajian ini antara lain:
Margaret Mead: Meskipun lebih dikenal dengan penelitiannya tentang budaya remaja di Samoa, Mead juga menyoroti pentingnya sosialisasi dalam membentuk perilaku prososial. Dalam beberapa tulisannya, ia membandingkan nilai-nilai prososial dalam berbagai budaya.
Bronislaw Malinowski: Malinowski adalah salah satu pelopor antropologi lapangan. Ia meneliti berbagai aspek kehidupan masyarakat primitif, termasuk sistem kekerabatan dan sistem sosial yang mendukung perilaku saling membantu.
-
Claude Lvi-Strauss: Lvi-Strauss, seorang strukturalis, mengkaji struktur mendasar dari pikiran manusia dan bagaimana struktur ini memengaruhi perilaku sosial, termasuk perilaku prososial.
Marshall Sahlins: Sahlins dikenal dengan teorinya tentang "original affluent society", di mana ia meneliti bagaimana masyarakat pemburu-pengumpul dapat hidup dengan baik tanpa memiliki banyak harta benda. Konsep berbagi dan saling membantu merupakan ciri khas masyarakat semacam ini.
Jadi apa definisi prososial? Definisi perilaku prososial dapat bervariasi tergantung pada perspektif teoretis dan metodologi yang digunakan.
Bagaimana Konsep Relasi Sosial dalam Antropologi Menjelaskan Perilaku Prososial?
Konsep relasi sosial dalam antropologi merupakan kunci untuk memahami perilaku prososial. Antropologi melihat manusia sebagai makhluk sosial yang hidup dalam jaringan hubungan kompleks. Relasi sosial ini dibangun dan diperkuat melalui interaksi sehari-hari, norma sosial, dan nilai-nilai budaya.
Berikut beberapa cara konsep relasi sosial menjelaskan perilaku prososial:
Jaringan Sosial: Semakin kuat jaringan sosial seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk terlibat dalam perilaku prososial. Ini karena jaringan sosial menyediakan dukungan sosial, informasi, dan norma-norma yang mendorong perilaku membantu.
Norma Timbal Balik: Banyak masyarakat memiliki norma yang menekankan pentingnya timbal balik dalam hubungan sosial. Artinya, jika seseorang melakukan kebaikan kepada kita, kita merasa berkewajiban untuk membalas kebaikan tersebut.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!