Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Mendung Tak Selalu Berarti Hujan?

11 September 2024   08:03 Diperbarui: 11 September 2024   16:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi penulis

Mendung Tak Selalu Berarti Hujan? Apa Kata Mereka? 

Mendung memang sering dikaitkan dengan hujan, namun tak selalu demikian. Keberadaan awan gelap di langit tidak selalu menjamin turunnya hujan. Mengapa demikian? 

Proses dan Faktor dalam Proses Pembentukan Hujan?

Hujan terjadi ketika uap air di atmosfer terkondensasi menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh ke bumi. Pembentukan hujan merupakan bagian integral dari siklus hidrologi. Proses ini melibatkan beberapa tahap utama, yaitu:

  1. Evaporasi: Air di permukaan bumi (laut, danau, sungai, atau tanah) menguap akibat panas matahari, berubah menjadi uap air, dan naik ke atmosfer.

  2. Kondensasi: Uap air yang naik ke atmosfer mendingin dan berubah kembali menjadi tetesan air. Tetesan-tetesan air ini kemudian membentuk awan.

  3. Presipitasi: Ketika tetesan air di dalam awan semakin berat, mereka akan jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan, salju, atau es.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan hujan di antaranya: 

  • Kelembaban: Kelembaban: Udara harus cukup lembab untuk mengandung uap air yang cukup. Semakin tinggi kelembaban udara, semakin besar potensi pembentukan awan.

  • Tekanan udara: Perbedaan tekanan Pendinginan: Udara harus didinginkan agar uap air dapat terkondensasi. Pendinginan ini bisa terjadi karena udara naik ke ketinggian yang lebih dingin, atau karena kontak dengan permukaan yang dingin. Pegunungan dapat memaksa udara naik dan mendingin, sehingga meningkatkan potensi hujan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun