Melalui pendekatan ini, Malinowski berhasil menghasilkan analisis yang mendalam tentang kehidupan sosial dan budaya masyarakat-masyarakat yang beragam, khususnya di wilayah Pasifik.
Malinowski melihat folklor sebagai jendela ke dunia batin masyarakat. Melalui cerita rakyat, mite, legenda, dan ritual, ia menemukan bagaimana manusia memahami dunia, menghadapi tantangan, dan membangun makna dalam hidup. Folklor, baginya, adalah "bahasa" yang digunakan masyarakat untuk mengekspresikan nilai-nilai, keyakinan, dan harapan mereka.
Fungsi Folklor dalam Masyarakat:
Malinowski menekankan fungsi praktis folklor dalam masyarakat. Ia melihat folklor sebagai alat untuk:
Menjaga ketertiban sosial: Folklor dapat berfungsi sebagai pedoman moral, mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang dianut masyarakat.
Menjelaskan fenomena alam: mite dan legenda seringkali digunakan untuk menjelaskan fenomena alam yang sulit dipahami, seperti gempa bumi, badai, atau siklus alam.
Memperkuat identitas kelompok: Folklor dapat memperkuat rasa identitas dan kebersamaan dalam suatu kelompok, dengan menceritakan kisah-kisah tentang asal-usul, pahlawan, dan nilai-nilai bersama.
Menyampaikan pengetahuan: Folklor dapat menjadi media untuk menyampaikan pengetahuan tradisional, seperti teknik berburu, bercocok tanam, atau pengobatan.
Contoh Kajian Malinowski
Salah satu contoh kajian Malinowski tentang folklor adalah penelitiannya di Kepulauan Trobriand, Papua Nugini. Ia meneliti mite dan ritual masyarakat Trobriand, menemukan bagaimana cerita-cerita tersebut mencerminkan nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan, dan cara pandang mereka terhadap kehidupan dan kematian.
Kajian Bronislaw Malinowski tentang folklor memang sangat erat kaitannya dengan penelitian lapangan yang ia lakukan di Kepulauan Trobriand, Papua Nugini. Pulau-pulau ini menjadi laboratorium alam bagi Malinowski untuk mempelajari secara mendalam kehidupan sosial, budaya, dan sistem kepercayaan masyarakat asli di sana.