Metode: Kant menggunakan pendekatan deduktif, mencari prinsip-prinsip moral yang berlaku universal, sedangkan Robbins menggunakan pendekatan induktif, mempelajari nilai-nilai melalui observasi empiris.
Kritik Implisit: Robbins mungkin mengkritik Kant karena terlalu mengabstraksikan nilai-nilai moral dan kurang memperhatikan konteks budaya dan sosial.
Joel Robbins vs. Max Weber
Fokus: Baik Robbins maupun Weber tertarik pada hubungan antara agama dan nilai. Namun, Weber lebih menekankan pada pengaruh agama terhadap ekonomi dan sosial, sementara Robbins lebih fokus pada bagaimana agama membentuk identitas dan praktik sosial.
Metode: Weber menggunakan pendekatan historis-komparatif, membandingkan berbagai agama dan masyarakat, sedangkan Robbins menggunakan pendekatan etnografi, mempelajari secara mendalam satu masyarakat tertentu.
Kritik Implisit: Robbins mungkin mengkritik Weber karena terlalu menekankan pada aspek-aspek institusional agama dan kurang memperhatikan pengalaman individu dalam beragama.
Pandangan Joel Robbins dapat dilihat sebagai pelengkap bagi pandangan ahli nilai lainnya. Jika Kant dan Weber memberikan kerangka kerja yang lebih umum tentang nilai, maka Robbins memberikan kita alat untuk memahami bagaimana nilai-nilai bekerja dalam konteks sosial yang spesifik.
Perlu diperhatikan bahwa tidak ada satu pandangan yang benar secara mutlak. Setiap pandangan memiliki kelebihan dan kekurangan. Selain itu, pandangan-pandangan ini dapat saling melengkapi dan memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang nilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H