Kritik terhadap Pendekatan Ahistoris:
Robbins menekankan pentingnya konteks sejarah dalam memahami perubahan nilai-nilai. Ia mungkin mengkritik pendekatan yang terlalu statis atau ahistoris yang mengabaikan bagaimana nilai-nilai berubah seiring waktu.
Kritik Implisit: Robbins berpendapat bahwa nilai-nilai bukanlah sesuatu yang tetap, tetapi selalu dalam proses pembentukan dan perubahan.
Kritik terhadap Pendekatan Individualistik:
Robbins lebih fokus pada nilai-nilai kolektif yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Ia mungkin mengkritik pendekatan yang terlalu individualistik yang hanya melihat nilai-nilai sebagai konstruksi individu.
Kritik Implisit: Robbins berpendapat bahwa nilai-nilai sangat dipengaruhi oleh struktur sosial dan budaya yang lebih luas.
Intinya, kritik implisit Robbins terhadap ahli lain terletak pada:
Penekanan pada konteks: Robbins lebih menekankan pentingnya memahami nilai-nilai dalam konteks sosial, budaya, dan historis yang spesifik.
Relativisme budaya: Robbins cenderung lebih menerima keragaman nilai-nilai antar budaya dan menghindari generalisasi yang terlalu luas.
Fokus pada praktik: Robbins lebih tertarik pada bagaimana nilai-nilai diwujudkan dalam praktik sehari-hari daripada pada konsep-konsep abstrak tentang nilai.
Perlu diperhatikan bahwa kritik ini bersifat implisit dan tidak ditujukan kepada ahli tertentu. Robbins lebih menawarkan perspektif yang berbeda dan komplementer dalam kajian nilai.