Karya: "The Devil and Commodity Fetishism in South America" (1980)
6. Â Renato Rosaldo:
 Gagasan: Rosaldo adalah seorang antropolog yang dikenal karena penelitiannya tentang budaya dan politik di Filipina. Dia berpendapat bahwa kebijakan harus mempertimbangkan bagaimana budaya dan politik saling terkait.
 Karya: "Culture and Truth: The Remaking of Social Analysis" (1989)
7. Â Sherry Ortner:
 Gagasan: Ortner adalah seorang antropolog yang dikenal karena penelitiannya tentang budaya dan gender. Dia berpendapat bahwa kebijakan harus mempertimbangkan bagaimana gender memengaruhi kehidupan manusia.
 Karya: "Theory in Anthropology Since the Sixties" (1984)
Di atas hanyalah beberapa contoh tokoh antropologi kebijakan dan gagasan mereka. Ada banyak antropolog lain yang bekerja di bidang ini, dan mereka semua memiliki perspektif dan kontribusi yang unik. Â Penting untuk dicatat bahwa antropologi kebijakan adalah bidang yang berkembang, dan gagasan dan pendekatannya terus berkembang.Â
Pada prinsipnya, antropologi terus berkembang dan memainkan peran penting dalam memahami dan membentuk kebijakan yang lebih adil, efektif, dan berkelanjutan. Dengan memahami konteks lokal, menghindari bias, dan melibatkan masyarakat, antropologi kebijakan dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Referensi yang bisa dibaca lebih lanjut:Â
 "The Anthropology of Policy: A Critical Introduction" oleh David Nugent dan John  Harcourt (2019)