Mohon tunggu...
Siti Juariyah
Siti Juariyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis online

Saya suka menulis, membaca buku, menonton film, serta menikmati senja dengan di temani secangkir teh hangat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terlambat

2 Februari 2023   15:01 Diperbarui: 2 Februari 2023   16:25 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arabella mengangguk dan ia pun mendudukkan dirinya di kursi panjang yang ada di koridor rumah sakit tersebut. Arabella duduk sendirian sambil memainkan kuku jari tangannya karena ia bingung harus melakukan apa. Sekitar kurang lebih lima menit terdiam sambil melihat orang-orang yang berlalu lalang, Arabella sontak berdiri saat ada segerombol orang dengan beberapa dokter yang tengah membawa seorang pasien di ranjang brankar dengan raut wajah panik.

Arabella terus memperhatikan kepanikan itu hingga tanpa sengaja ia melihat pasien yang tengah lewat di hadapannya itu. Arabella tercengang untuk beberapa saat sampai akhirnya ia membungkam mulutnya saat menyadari sesuatu.

Nando?

Entah itu benar Nando atau bukan karena hidung dan telinganya bersimbah darah, Arabella pun tanpa sadar langsung mengikuti orang-orang itu.

Pasien langsung di masukkan ke dalam ruang ICU dan saat itu Arabella benar-benar yakin bahwa pasien itu adalah Nando. Arabella segera berlari mendekat ke arah jendela kecil yang ada di ruangan tersebut. Arabella mengintip ke dalam.

Beberapa dokter yang menangani Nando terlihat panik. Darah dari hidung dan telinganya terus bercucuran. Arabella pun mendekati seorang anak laki-laki berusia sekitar dua belas tahun yang ikut di gerombolan orang-orang tadi.

"Kamu tahu pasien yang di dalam itu siapa, dek?"

"Itu kakakku, kak. Namanya kak Nando." jawabnya sambil menangis.

"Dia kenapa? Kecelakaan?"

"Kak Nando sakit kak, sudah dari dulu sering mimisan sama keluar darah juga dari telinganya."

Arabella sontak terdiam. Sakit? Jadi selama ini Nando sakit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun