Dan Nando, cowok yang memang dari dulu selalu mengejar-ngejarnya itu setiap hari selalu datang mengganggunya dan mengatur-ngatur hidupnya. Sambil membuang napas kasar, Arabella pun langsung melemparkan roti dan yogurt itu ke dalam laci mejanya.
Gue nggak akan makan makanan ini!
* * *
Arabella terbangun saat jam dinding di kamarnya baru menunjukkan pukul lima pagi. Sebenarnya Arabella sudah berencana bangun siang karena ini hari Minggu namun rasa sakit yang tiba-tiba menjalar di dalam perutnya benar-benar membuatnya tersiksa hingga ia tak bisa tidur lagi.
Arabella memegangi perutnya sambil menangis. Ia berteriak memanggil ibunya hingga seorang wanita paruh baya berlari masuk ke dalam kamarnya dengan raut wajah panik.
"Kamu kenapa, Bel?"
"Sakit, bu, perut Bella sakit." Arabella menangis kesakitan sambil meremas perutnya kuat-kuat.
"Ya udah kita ke rumah sakit sekarang ya, Bel. Ibu panggil ayah dulu."
Arabella tidak menjawab apapun karena sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang di rasakannya. Ibu Arabella langsung bergegas turun untuk memanggil ayah Arabella.
* * *
Sekitar kurang lebih empat jam Arabella tertidur setelah di beri obat pereda rasa sakit oleh dokter, Arabella akhirnya membuka matanya perlahan.