Karyawan yang mengalami stress akan berakibat pada menurunnya kepuasan karyawan yang menimbulkan  karyawan memilih untuk pindah ke perusahaan lain. Dampak stres pada kepuasan  jauh  lebih  terkait.   Stres   kerja cenderung menurunkan kepuasan kerja. Menurut Trivellaset  al.,(2013) secara  khusus,  stres  yang berhubungan  dengan  konflik  dan  beban  kerja yang  berat  terbukti  secara  signifikan  dan  negatif terhadap   semua dimensi   kepuasan   kerja (lingkungan   fisik   dan   peluang karir,   gaya manajemen   dan   pengayaan   pekerjaan,   dan manfaat dan keamanan kerja). Semakin tinggi stress kerja yang di alami pegawai, maka semakin rendah kinerja pegawai. Pegawai yang mengalami stres kerja yang berlebihan akan berpengaruh terhadap psikologis karyawan untuk menciptkan dorongan kemajuan dalam mencapai kinerja. Hal ini sesuai dengan teori perspektif psikologis yang menjelaskan mengenai proses bagaimana kita menentukan penyebab dan motif tentang perilaku seseorang. Teori ini dapat menjelaskan bagaimana keadaan seseorang yang mengalami stres kerja menjadi salah satu penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah adanya kondisi internal terhadap tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap hasil kerjanya. Fanjaitan & Frisda (2019) menyatakan besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi merupakan hasil kali antara jumlah pekerjaan dengan waktu sehingga optimalisasi terhadap hasil pekerjaan akan berimbang antara kualitas dan kuantitas dalam mencapai kinerja bahwa stres kerja berpengaruh secara parsial positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
   Kartika dkk (2018), Dhafer (2018) menunjukan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja pegawai akan mampu ditingkatkan secara langsung diukur melalui kualitas, dan control dan melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap produk, jasa, sumber daya manusia dan prosesnya. Panjaitan & Frisda (2019), Pattnaik (2020) menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang mendukung akan menciptakan nilai tambah bagi pegawainya dan mempengaruhi tingkat kepuasan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan akan merasakan bahwa hasil pekerjaan yang dilakukan akan dihargai dan dinilai dengan lebih baik oleh perusahaan sehingga timbul adanya keinginan untuk melakukan sesuatu yang konsisten dalam pencapaian kinerja pegawai tersebut.
  Berdasarkan penelitian Delvia Purnama (2019) yaitu terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia Persero. terdapat pengaruh signifikan antara budaya organisasi dan komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia Persero. Koefisien regresi yang bernilai positif, menunjukkan bahwa apabila disiplin kerja ditingkatkan, maka secara positif akan meningkatkan kinerja karyawan pada unit Sarana PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Dapat diketahui bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada unit Sarana PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Kemajuan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia khususnya kinerja. Melalui kinerja karyawan yang meningkat, maka efektivitas dan produktivitas perusahaan pun akan meningkat pula.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu budaya   organsasi berpengaruh   signifikan positif  terhadap  kepuasan  kerja  karyawan, stres  kerja  berpengaruh  tidak  signifikan terhadap  kepuasan  kerja  karyawan, budaya organisasi   dan   stres   kerja   berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. bahwa budaya organisasi dan disiplin kerjasecara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada unit Sarana PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Stress kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero), semakin tinggi kompleksitas kerja dan tekanan yang dirasakan oleh karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya maka akan berpengaruh terhadap penurunan kinerja karyawan.
Diharapkan, untuk meningkatkan budaya organisasi sehingga karyawan mampu atau akan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Dengan semakin bagusnya budaya organisasi dalam suatu perusahaan maka akan semakin bagus hasil yang di peroleh oleh perusahaan, begitu juga dengan disiplin, semakin baik disiplin kerja karyawan suatu perusahaan maka akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
 DAFTAR PUSTAKA
[1]
T. PERTIWI, "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)," 2019.
[2]