Pada intinya, ketegangan dari film thriller ini bukan terletak pada adegan kekerasan. Justru pada ketegangan seorang Ibu yang mengetahui anaknya sedang tidak baik-baik saja. Sang Ibu begitu yakin bahwa anaknya adalah anak yang baik sehingga tidak mungkin melakukan hal-hal kriminal sampai mencelakai dan mengancam orang banyak.
Dengan segala keterbatasannya, sebagai seorang Ibu, ia tetap memperjuangkan anaknya agar bisa menyelamatkannya. Segala cara ia lakukan meski harus berlari dan mengandalkan ponselnya yang hampir sekarat.
Perjuangan seorang Ibu untuk anaknya memang tidak akan ada yang menggantikan. Dari sejak ada dalam kandungan, bahkan saat anak itu dewasa pun, Ibu tetap akan mengkhawatirkan anaknya. Apalagi jika sang anak dalam keadaan bahaya. Tidak akan ada Ibu yang berdiam diri saja mengetahui anaknya tidak baik-baik saja.
Film ini sangat cocok untuk penonton yang ingin merasakan ketegangan tanpa adanya adegan kekerasan. Cocok pula bagi penonton yang suka genre drama yang menyentuh. Meski begitu perlu diingat bahwa film ini tidak cocok untuk penonton yang mudah bosan menonton adegan dan tokoh yang itu-itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H