"Aku mencari buku yang bisa membuatku jatuh cinta!" ungkapnya sambil tersenyum.
Bukan kali pertama bagi aku dan Kakek melayani pengunjung dengan pernyataan yang aneh-aneh. Tingkat keanehan pemuda tampan ini masih belum ada apa-apanya dibandingkan pengunjung minggu lalu.
"Silakan dilihat dulu saja. Barangkali memang ada yang sesuai dengan kriteria!" kata Kakek.
Dengan semangat, pengunjung itu mencari buku yang ia maksud dari semua rak yang ada. Badannya yang tinggi menjulang, memudahkan dirinya menjangkau rak paling atas.
"Syukurlah, tidak merepotkan!" gumam ku dalam hati.
Aku hanya mengamati setiap gerak-geriknya. Ekspresinya nampak berubah. Sesekali membuka beberapa halaman buku. Lalu memasang wajah cemberut dan kembali menyimpan buku itu. Mencoba lagi mencari buku yang ia maksud.
Sebagai pegawai yang harus memberikan service excellent, aku sangat ingin membantunya. Tetapi pemuda itu tidak menyebutkan secara spesifik buku apa yang ia cari. Aku tidak bisa membantu apa-apa selain mengamatinya yang sudah sibuk sendiri selama hampir 5 jam.
Nampaknya ia sudah kelelahan dan mulai menyerah. Napasnya mulai tak beraturan.
"Bagaimana Mas? Apakah ada yang cocok?" tanyaku.
Pemuda itu masih berusaha mengatur napasnya. Tetapi matanya tak mau berhenti bekerja.
Sampai akhirnya tertuju pada satu buku yang ada di rak bagian paling atas dan paling sudut.