Menonton film 172 Days rasanya seperti diajak untuk naik roller coaster. Emosi naik turun yang disajikan dalam film, begitu tersampaikan ke hati penonton. Penonton akan dibuat senang dengan hal-hal sederhana nun manis yang Zira dan Ameer lakukan.Â
Namun pada saat Ameer jatuh sakit, perasaan penonton akan seperti dijatuhkan dari ketinggian. Tetapi akan kembali meroket karena Zira dan Ameer melewatinya penuh suka cita, cinta, kesabaran, keikhlasan, dan saling menguatkan.
Kendati demikian, unsur komedi menjadi bumbu tambahan yang melengkapi cerita film ini. Humor-humor sederhana antara Zara dan Ameer, ataupun tokoh-tokoh lainnya yang mendukung cerita.Â
Menonton film ini benar-benar mendapatkan paket komplit. Penonton akan dibuat sedih, senang, tangis, harus, tertawa, tersenyum, bahkan menangis tersedu-sedu.
Keberhasilan film 172 Days merupakan hasil kerja keras pasangan Bryan Domani dengan Yasmin Napper. Keduanya begitu serasi dan dapat membangun chemistry yang oke menjadi sosok Zira dan Ameer.Â
Melihat mereka beradu akting, seperti menyaksikan pengantin baru yang sedang kasmaran. Pancaran mata keduanya begitu menampakkan rasa saling menyayangi.
Aktor blasteran Bryan Domani sering mendapatkan pujian dari teman-temannya terkait ketepatan waktu dalam menjalankan ibadah shalat 5 waktu. Bryan juga mengaku di beberapa podcast yang tayang di berbagai channel YouTube bahwa ia memang sedang belajar dan mendalami agama Islam.Â
Citra Bryan yang positif membuat dirinya sangat tepat memerankan Ustaz Ameer. Meski ada beberapa part yang nyawanya masih kurang gereget dibawakan Bryan. Misalnya adegan pembuka saat menjadi imam untuk jemaah, bahkan pada saat adegan pamungkas, yaitu menghembuskan napas terakhir.
Meski begitu, kurangnya nyawa yang diberi oleh karakter Ameer sangat terbantu dengan akting berkelas yang disuguhkan Yasmin. Yasmin terlihat berusaha semaksimal mungkin untuk memerankan Zira.
Tentu tantangan Yasmin dan Bryan berbeda dalam memerankan karakter mereka. Yasmin bertemu langsung dengan Zira si pemilik kisah film ini. Dia dapat melihat langsung, berinteraksi, mengamati, atau bisa dikatakan melakukan riset langsung dengan Nadzira.Â