Sampai akhirnya, kepulangan Ameer sudah dirindukan oleh Tuhan. Di sisa-sisa napas terakhir Ameer, Zira tetap setia mendampingi di samping Ameer meski dengan cucuran air mata.
Film 172 Days menyuguhkan drama romantis yang menenangkan hati. Pacaran setelah halal bagai menjadi idaman semua insan. Sepanjang menonton film ini, penonton akan dibikin senyum-senyum sendiri.Â
Tingkah laku Zira dan Ameer yang mulanya malu-malu berhasil bikin gemas sekaligus geregetan. Apalagi setelah beberapa bulan menikah, Ameer mulai mencair dan menunjukkan sisi romantisnya yang bikin baper seisi studio bioskop.
Sebenarnya film 172 Days bukan hanya menceritakan perjalanan cinta Zira dan Ameer, tetapi juga mengisahkan perjalanan hijrah Zira. Mungkin ada dari sebagian penonton yang merasa iri hati dengan segala kemudahan perjalanan Zira untuk hijrah.Â
Zira yang berusaha lepas dari dunia kelamnya, bak mendapat keberuntungan karena dilamar oleh anak ustaz tersohor di negeri ini. Memang sekilas terlihat begitu indah, tetapi apakah kita bisa sekuat Zira yang harus terpisah karena maut bersama sosok yang dianggap sebagai penolong dirinya?
Tentu tidak mudah bagi Zira untuk melakoni perannya yang sedang berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Melakoni seluruh syariat-syariat yang dipercaya agamanya.Â
Godaan silih berganti berdatangan saat Zira mencoba untuk tetap dalam ritme yang benar. Kesabaran dan keikhlasan menjadi penguat Zira dalam menerima semua takdir-Nya. Membayangkan dalam posisi Zira saja sudah tidak sanggup. Apalagi kalau sungguh-sungguh dalam keadaan seperti yang Zira alami.
Film 172 Days sangat relevan untuk seluruh pihak. Baik yang sedang berhijrah seperti Zira, ataupun masih belum ada keinginan. Tips-tips hijrah yang disematkan dalam film ini sangat ringan dan bisa perlahan dipraktikkan oleh siapapun. Mulai dari keluar dari lingkungan tidak baik, mencari teman satu frekuensi yang sedang berhijrah, sampai rutin datang ke kajian.
Sebagai pemula yang sedang belajar agama, memilih kajian yang cocok sangat berpengaruh pada tingkat semangat untuk terus memperbaiki diri. Mulanya, Zira diajak oleh kakaknya ke kajian yang sosok penceramahnya begitu terlihat berapi-api. Pemilihan katanya seolah menjatuhkan mental Zira yang nampak memberikan judgement akan menjadi penghuni neraka.Â
Sampai akhirnya Zira merasa cocok mendengarkan dan ikut kajian Ustaz Ameer yang bikin adem hati. Dakwahnya kekinian, dengan tema-tema yang relate dirasakan kebanyakan orang. Tak lupa juga diselingi humor sederhana.