Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Ketika Ibu (Dulu) Sedang Jatuh Cinta

23 Desember 2024   18:27 Diperbarui: 23 Desember 2024   18:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar seorang gadis era 1950-an (sumber gambar Meta AI - Dok.Pri)

"Atukmu bilang agar sekotak emas itu harus dikembalikan. Karena Atuk juga tidak menyukai pemuda itu, Nduk. Ia lebih suka dengan Bapakmu." Senyum Ibu mengembang. Pipinya merona, matanya berbinar di keremangan malam.

"Apa yang membuat Atuk suka dan lebih memilih Bapak?" 

"Karena Bapakmu santun, sopan, bicaranya halus, lembut, tertata. Layaknya pemuda Jawa yang alus gitu, Nduk. Juga karena berpendidikan. Terlihat dari cara bertutur dan isi obrolan bersama Atukmu." 

Aku mengangguk kecil.

***

Dan aku masih mengingat ceritamu, Bu. 

Bagaimana kemudian Allaah memudahkan jalan bagi Nyai untuk mengembalikan kotak berisi perhiasan emas kepada pemuda asal para pelaut. Pemuda itu pun menerima kembali tanpa protes dan keberatan lainnya.

Demikian pula saat Nyai meminta Ibu agar mengundang pemuda Jawa itu datang kembali ke rumah panggung untuk mendapatkan jawaban atas pinangannya. Semua berjalan lancar hingga akhirnya akad pernikahan itu berlangsung hikmad dan meriah.

Lalu saat tugas di Kepulauan Melayu telah usai, pemuda Jawa itu memboyong istrinya ke tempat asal, bertemu dan berkumpul.kembali bersama keluarga besarnya.

"Itulah pertama kalinya, Ibu merantau, keluar dari pulau tempat asal Ibu bersama dengan suami pilihan atas restu Nyai dan Atukmu, Nduk."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun