Baiklah, mungkin saja keluarga kami gak sering mengkonsumsi dalam sebulan. Namun sekali ada kesempatan boleh beli dan mengolahnya di hari itu, wah, kalap nih! Bisa dua bungkus untuk sorangan wae!
So, kalau mie instan harganya naik, gimana?
Sok aja naik, lah. Namanya juga banyak penggemar dan penikmatnya, mau seharga apa jua, bakalan diburu dan dibeli, kan.
Laaah, saya juga ngrasain kok harga mie instan dari harga tigaratus limapuluh rupiah per bungkus, trus naik jadi limaratus rupiah, hingga mencapai duaribu rupiah, dan kini berkisar tigaribu limaratus sampai 4 ribu rupiah per bungkus.Â
Penggemar setia mie instan tetap aja beli, meski yaaa, ada protes juga kali, hehehe.
Begitulah, jelang tengah bulan, sebelum akhir bulan menyapa, mending saya siapkan stok telur satu piring, dua kaleng sarden, satu kaleng kornet sapi.Â
Daaaan...tangan menjulur ke deretan rak mie instan! Jemari menari liar diantara pajangan mie segala rasa. Benci tapi rindu!
Nyetok gak ya?
***
Artikel 89-2022
#Tulisanke-389
#MieInstanNaik
#diarySiskaArtati
#NulisdiKompasiana